Krjogja.com - BANTUL – Bank BPD DIY kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan dan pemberdayaan masyarakat melalui penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR) tahun 2025 kepada warga Kabupaten Bantul. Penyerahan CSR ini sekaligus mendukung percepatan digitalisasi dan inovasi pelayanan publik di daerah.
Kegiatan penyerahan CSR berlangsung bersamaan dengan High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) serta Launching Inovasi Proyek Perubahan Kabupaten Bantul, bertempat di Kompleks Pendapa Parasamya, Kantor Bupati Bantul, Selasa (9/9). Secara simbolis, CSR diserahkan Direktur Utama BPD DIY, Santoso Rohmad, kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Agus Budiraharja. Hadir pula Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Hermanto, bersama sejumlah pimpinan OPD dan anggota DPRD Kabupaten Bantul.
Baca Juga: YKI Bantul Baksos, Serahkan Bantuan Kepada Penderita Kanker di Muntuk Dlingo
Direktur Utama BPD DIY, Santoso Rohmad, menegaskan Bank BPD DIY tidak hanya berperan sebagai pengelola RKUD, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam mendorong digitalisasi transaksi, termasuk melalui Virtual Account (VA) dan QRIS. “Sebagai Bank Pembangunan Daerah, BPD DIY senantiasa siap memfasilitasi sistem dan instrumen pembayaran, termasuk layanan modern,” ujar Santoso.
Santoso menyampaikan, total CSR yang diserahkan kepada warga Kabupaten Bantul tahun ini mencapai Rp 1,19 miliar, dialokasikan untuk berbagai program pemberdayaan masyarakat, pendidikan, kesehatan lingkungan, dan pengembangan desa wisata.
Beberapa program yang mendapat dukungan antara lain pengembangan desa wisata Pesona Arga Buwana Sedayu Rp 70 juta, pengadaan sarana pengolahan data spasial PBB BPKPAD Rp 150 juta, pembangunan fasilitas pendidikan di SMA, SMP, SD, dan MI Maarif Trimulyo Kampus 2, serta dukungan ruang kelas dan program kesehatan lingkungan.
Baca Juga: Dapat Cibiran di Awal Ikut JKN, Yoseph Buktikan Kalau Keputusannya Tepat
Bersamaan dengan penyerahan CSR, digelar juga launching inovasi digital dari OPD Kabupaten Bantul, seperti Beti Sakebon untuk pembelian tiket wisata online, Gandewa Wangsa Satriya sebagai gerakan pembinaan nilai budaya Satriya, dan Pandu Garda untuk pengaduan masyarakat terkait gangguan ketertiban umum, yang semuanya bertujuan mempermudah layanan publik dan mempercepat digitalisasi di Bantul.
“Kami berterima kasih atas dukungan konsisten BPD DIY, baik dalam mendorong digitalisasi transaksi keuangan maupun melalui program CSR yang langsung dirasakan masyarakat,” ungkap Sekda Bantul, Agus Budiraharja.
Hingga 31 Agustus 2025, penerimaan pajak daerah Kabupaten Bantul tercatat sebesar Rp 278,4 miliar, sedangkan retribusi daerah mencapai Rp 178,8 miliar. Modernisasi belanja daerah juga terus berjalan, termasuk penggunaan Kartu Kredit Pemerintah Daerah di 46 OPD dengan total plafon Rp 7,98 miliar.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Hermanto, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan Bank BPD DIY untuk mengoptimalkan potensi ekonomi lokal, terutama sektor pariwisata. “Dengan digitalisasi pembayaran, kunjungan wisatawan diharapkan meningkat dan ekonomi lokal semakin berkembang,” jelasnya.
Acara penyerahan CSR dan HLM TP2DD ini menegaskan komitmen BPD DIY dalam mendukung Bantul menjadi Kabupaten Digital, melalui penerapan teknologi pembayaran modern. Virtual Account dan QRIS menjadi instrumen utama untuk mempercepat digitalisasi, meningkatkan transparansi, dan mendukung Good Corporate Governance (GCG).
“Melalui dukungan CSR dan inovasi digital, kami berharap manfaatnya langsung dirasakan masyarakat, layanan publik semakin kuat, dan pertumbuhan ekonomi lokal di Bantul semakin berkelanjutan. Inovasi ini juga mempermudah digitalisasi transaksi pemerintah daerah, termasuk penerimaan pajak dan retribusi melalui e-retribusi berbasis VA,” pungkas Santoso.(Ira)