Krjogja.com - BANTUL - Berada di Kalurahan Poncosari Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, Pantai Kuwaru pernah menjadi objek terfavorit dikunjungi wisatawan. Keindahan alam kawasan tersebut sanggup menyihir setiap orang untuk berkunjung.
Namun sejak beberapa tahun lalu, Pantai Kuwaru luluh lantak dihajar abrasi. Kini objek wisata tersebut 'mati', kejayaan masa lalu kini tingal cerita.
Baca Juga: Ada Nicholas Saputra, ‘A Day of Purity’ Ajak Masyarakat Kembali ke Kemurnian
Salah satu warga Pantai Kuwaru, Gambos (45) mengatakan, Kuwaru menjadi pantai mati sejak tahun 2017. Meski sebenarnya kunjungan wisatawan anjlok sejak tahun 2013. Kalau sekarang ada orang berkunjung kemungkinan wisatawan kesasar.
Sekarang ini aktivitas warga mulai pedagang hingga rumah makan berhenti total. Meski begitu aktivitas nelayan masih berjalan di kawasan tersebut.
Dukuh Kuwaru, Hari Agung Nugroho mengatakan, sebenarnya gerakan menanam pohon cemara pertamakali dilakukan di Pantai Kuwaru dibandingkan pantai lain. Sehingga pada saat diterjang abrasi Kuwaru pertama menjadi korbannya.
Baca Juga: Lama Tidak Muncul, Ahmad Sahroni Kembali Viral Saat Hadir di Wisuda Universitas Borobudur, Raih Gelar Doktor
Dijelaskan, posisi Kuwaru paling menjorok ke pantai dibandingkan pantai lainnya. Sehingga ketika abrasi datang paling pertama terdampak Pantai Kuwaru. Sedang abrasi terjadi setiap tahun menyebabkan bibir pantai hilang hingga sejumlah bangunan rumah makan atau warung hancur diterjang gelombang.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul, Saryadi SIP MSi berharap, pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Pantai Baru bisa kembali menghidupkan Pantai Kuwaru.
"Akses ke kampung nelayan merah putih bisa melalui Pantai Kuwaru. Harapan kita juga bisa mengangkat Pantai Kuwaru," ujarnya. Saryadi mengungkapkan, objek wisata pantai selatan Bantul sangat dipengaruhi faktor alam. Sehingga ada kemungkinan setiap objek wisata punya masanya sendiri-sendiri. <B>(Roy)<P>