bantul

Murid SMK N 1 Bantul Mengikuti Workshop Pelatihan Puisi dan Cerpen

Sabtu, 1 November 2025 | 09:00 WIB
Murid SMK N 1 Bantul Mengikuti Workshop Pelatihan Seni Sastra (istimewa)


BANTUL – Dunia sastra kembali menjadi sorotan di SMK N 1 Bantul. Selama dua hari, Selasa hingga Rabu (29–30/10/2025), sebanyak 16 siswa-siswi terpilih mengikuti kegiatan “Pelatihan Seni Sastra: Puisi dan Cerpen” yang diselenggarakan oleh Dosen Bahasa Indonesia Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta.

Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat dari perguruan tinggi dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sekaligus memberikan wadah bagi siswa untuk mengasah kemampuan literasi dan menulis kreatif. Tujuan utamanya adalah mempersiapkan peserta didik menghadapi Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), ajang tahunan yang menjadi ruang berprestasi bagi pelajar Indonesia di bidang seni dan budaya.

Belajar Menyusun Kata, Menyentuh Rasa

Pada hari pertama, pelatihan difokuskan pada penulisan puisi. Narasumber, Anggit Tiyas Fitra Romadani, M.Pd., membimbing peserta memahami unsur-unsur dasar puisi, seperti diksi, majas, citraan, rima, dan tema. Ia juga menjelaskan bahwa puisi bukan hanya rangkaian kata indah, tetapi juga media untuk menyampaikan perasaan dan pesan secara mendalam.

Baca Juga: PSIM Menang dari Persik, Van Gastel Soroti Kondisi Lapangan dan Pencahayaan Stadion

“Dalam menulis puisi, hal terpenting adalah kejujuran rasa. Tulislah apa yang kalian rasakan, lalu kemas dengan bahasa yang indah dan sesuai tema lomba FLS2N,” jelas Anggit di depan para peserta.

Selesai menerima materi, para siswa langsung diajak praktik menulis puisi. Suasana kelas pun menjadi hening namun penuh konsentrasi. Satu per satu siswa menunduk menulis, mencoba mengekspresikan perasaan dalam bait-bait puisi. Beberapa di antara mereka bahkan membacakan hasil karyanya di depan kelas. Tepuk tangan dan apresiasi dari teman-teman menjadi penyemangat tersendiri.

Mengolah Cerita, Menghidupkan Tokoh

Memasuki hari kedua, giliran cerpen menjadi topik utama. Anggit menjelaskan bahwa menulis cerpen memerlukan keterampilan mengembangkan ide sederhana menjadi kisah yang menarik. “Cerpen berbeda dengan novel. Cerpen harus singkat, padat, tetapi tetap menyentuh. Tokohnya cukup sedikit, sekitar tiga sampai empat saja agar cerita tetap fokus dan tidak melebar,” tuturnya.

Baca Juga: Peluncuran Perdana di Bandung, Langkah Awal ke Pasar Nasional

Peserta kemudian diberi kesempatan menyusun cerpen berdasarkan tema yang ditentukan. Mereka belajar membuat alur yang logis, menulis dialog yang hidup, serta menggambarkan latar yang realistis. Tak sedikit siswa yang tampak antusias menceritakan ide-ide unik, mulai dari kisah remaja, perjuangan, hingga nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam pelaksanaan kegiatan, Yeni Rahmawati dan Rahmat Hidayat turut mendampingi siswa. Mereka membantu memberikan arahan teknis dan umpan balik terhadap karya yang ditulis. Para pendamping juga mendorong siswa agar berani mengeksplorasi imajinasi tanpa takut salah.

Menumbuhkan Cinta Sastra di Kalangan Siswa

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi siswa-siswi SMK N 1 Bantul. Tidak hanya menambah wawasan mereka tentang teori sastra, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kreatif dan mengekspresikan diri melalui tulisan. Melalui kegiatan ini, siswa belajar bahwa menulis bukan sekadar tugas sekolah, melainkan sarana untuk memahami kehidupan, menyampaikan gagasan, dan menyalurkan perasaan dengan cara yang indah.

 

Halaman:

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB