Krjogja.com - BANTUL - Wisuda sekolah Lansia Salimah (Salsa) 'Lanjut Usia Terawat, Indonesia Bermartabat' di gelar di Kompleks Pemda di Manding Bantul, Sabtu (14/12). Dalam wisuda angkatan ke -3 tahun 2025 tersebut, sebanyak 206 Lansia mengikuti prosesi, mulai jenjang S1, S2 dan S3.
Direktur Salsa DIY drg Prasasti Bintarum didampingi Ketua PD Salimah Kabupaten Bantul, Dr. Titik Supartiningsih mengungkapkan, bila Salsa sekarang menjadi program DIY serta menjadi program nasional.
Baca Juga: Mantan Lurah Tersingkir, Dino Ketua LPMK Kraton Terpilih
"Salsa ini kalau di Bantul ada 35 sekolah di beberapa kapanewon dengan siswa lansia sekitar 1. 265 siswa. Kalau di Daerah Istimewa Jogjakarta ada 70 Salsa dengan siswa sekitar 3. 060 siswa lansia. Alhamdulillah di daerah lain juga sudah ada Salsa. Hari ini adalah wisuda angkatan ketiga, wisuda yang pertama dulu itu 242 lansia tahun 2019. Kemudian kemarin wisuda tahun 2023 itu jumlahnya 511 lansia. Hari ini sebanyak 206 lansia di wisuda ada yang S1, S2 dan S3. Kalau S1 itu standar satu itu ditempuh selama 1 tahun, kemudian kalau standar 2 atau S2 ditempuh 2 tahun. Kalau waktu S1 itu adalah transfer knowledge. Kita mempunyai kurikulum tentang kesehatan, psikologi, keterampilan kemudian budaya, keagamaan," ujar Prasasti Bintarum.
Dalam acara itu juga dihadiri Ketua PW Salimah DIY Retna Hidayah. Ph.D, Direktur Salsa Bantul, Lis Kurniati.
Prasasti Bintarum mengungkapkan, jika S2 juga punya kurikulum sendiri yang lebih pada perubahan perilaku.
Baca Juga: PMI DIY Kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
"Yang S3 ini kita ada sekitar 16 siswa lansia, jenjang S3 itu nanti menjadi subjek atau mengajak kepada lansia untuk melakukan kegiatan positif entah itu sekolah lansia, Posyandu lansia pengajian atau apapun. Jadi untuk yang sudah S3 nanti diharapkan di masyarakat sudah menjadi subjek untuk mengajak lansia- lansia untuk hidup smart atau cerdas, pintar (kemampuan berpikir)," jelasnya.
Sementara data lansia Cumlaude yakni Ny Purwaningsih (67 th) Salsa Al Muhajirin, Ny IMardilah (85 th) Salsa Al Kautsar, Ny Sri Atmi (80 th) Salsa Qurrota a'yun , Ny Mujiyem (92 th) Salsa Ngudi Waras, Ny Suprijati (81 th) Salsa Bulus Wetan, Ny Tuginah (79 th) Salsa Khoirunnisa serta
H. Gijanto, Ama.Pd (79 th) Salsa Insan Mulia. Sedang lansia inspiratif yakni Gijanto Salsa Insan Mulia, Ny Dyah Salsa Al Muhajirin, Ngadimin Salsa Al Kautsar Juwono (sakit stroke tapi tetap semangat mengikuti Salsa).
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bantul, Sukrisna Dwi Susanta MSi mewakili Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih mengatakan, mewakili pemerintah Kabupaten Bantul, pihaknya mengapresiasi adanya sekolah lansia Salimah di Kabupaten Bantul.
Artinya Salsa Kabupaten Bantul yang berperan strategis dalam meningkatkan kualitas hidup manusia.
"Semoga dengan wisuda ini bapak, ibu semakin sehat, penuh semangat dalam aktivitasnya sehari-hari. Wisuda ini bukanlah akhir dari proses belajar. Melainkan tonggak awal untuk menerapkan ilmu dan semangat yang telah didapat. Menua adalah kepastian, tetapi menjadi lansia yang produktif sehat dan bermanfaat adalah kewajiban. Artinya kita harus memastikan bahwa lansia di Bantul dan di Indonesia mendapatkan perawatan yang layak atau terawat," ujar Sukrisna.
Artinya perawatan tersebut tidak hanya sebatas kesehatan, juga kesehatan mental kesehatan sosial. Hal tersebut sangat penting dalam menjaga kesehatan dan fisik maupun mental ditengah arus modernisasi.
"Perkembangan teknologi kita harus tetap mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal dan budaya kita sebagai pondasi utama dalam menciptakan usia lanjut yang sehat dan bermartabat," jelasnya.(Roy)