PTA di Afrika Mulai Menunjukkan Hasil

Photo Author
- Jumat, 23 Agustus 2019 | 09:40 WIB
Istimewa
Istimewa

JAKARTA, KRJOGJA.com - Proses perundingan perdagangan Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dan Mozambik, serta pertemuan Menteri Perdagangan RI dengan sejumlah menteri dari negara-negara lainnya di Afrika telah selesai.


Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Heri Firdaus mengakui, langkah pemerintah Indonesia melalui Mendag Enggartiasto Lukita untuk membuka pasar Afrika memang sudah mulai terlihat hasilnya.  Apalagi saat ini Afrika sedang membutuhkan produk-produk kebutuhan dasar seperti pakaian, pangan, dan obat-obatan.

“Itu produk kita bisa bikin semua. Artinya, ada kecocokan, mereka butuh apa, kita bisa produksi,”  kata. Ahmad Heri Firdaus di Jakarta, Kamis (22/8).

Menurutnya, langkah ini sangat perlu dilakukan agar ekspor Indonesia meningkat dan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Jadi sangat perlu untuk meningkatkan ekspor, khususnya ke berbagai daerah atau negara yang selama ini belum kita optimalkan market-nya ke sana,” ujar Heri

Heri juga menyebutkan bahwa potensi pasar Afrika sangat besar, lantaran negara itu sedang berproses menjadi negara lower middle income dari sebelumnya sebagai negara lower income.

Namun Heri mengingatkan, pemerintah Indonesia mesti lebih cerdik dalam memproses perjanjian dagang dengan negara-negara tujuan ekspor nontradisional Indonesia tersebut. Salah satunya dengan melobi negara mitra dagang agar dapat menurunkan atau bahkan menghilangkan sebanyak-banyaknya tarif dagang. Jika produk Indonesia terbebas dari berbagai hambatan dagang seperti tarif maupun non-tarif, keberadaan produk Indonesia akan lebih kompetitif dibandingkan produk negara lain yang juga diekspor ke Afrika.

“Kita berdagang di salah satu negara tujuan, tentu kita punya saingan sehingga produk kita harus lebih kompetitif dibanding saingan-saingan kita, sebut saja ada China dan Vietnam,” kata Heri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X