PTA di Afrika Mulai Menunjukkan Hasil

Photo Author
- Jumat, 23 Agustus 2019 | 09:40 WIB
Istimewa
Istimewa

Dalam kerja sama dagang ini juga, Heri mengimbau pemerintah memperhatikan strategi perundingan yang benar-benar akan meningkatkan ekspor Indonesia. Mengingat dalam sebuah perjanjian dagang pasti ada timbal balik yang diminta negara mitra dagang untuk kemudahan mereka mengimpor barang ke Indonesia. Fenomena ini disebut sebagai efek resiprokal dari perjanjian dagang. 

Jika pun harus memberi kemudahan negara mitra dagang untuk menjual produknya di Indonesia, Pemerintah Indonesia diminta untuk menerima atau membeli produk yang benar-benar dibutuhkan. 

Sementara itu, pengamat perdagangan internasional dari Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal menyebutkan senada.

Dia memandang bahwa sebelumnya pemerintah terlihat belum serius menggarap potensi pasar Afrika. Hal itu terlihat dari nilai ekspor Indonesia yang kerap mengalami kenaikan dan penurunan tajam dalam catatan perdagangan dengan negara mitra di wilayah Afrika. Dan, langkah pemerintah kini diharap signifikan mendongkrak neraca perdagangan. 

“Jadi kita lah dalam hal ini membuka jalan dan memberikan keyakinan juga kepada para pengusaha domestik. Karena hambatan di lapangan juga banyak ditemui dari kalangan pengusaha domestik sendiri yang enggan untuk masuk pasar baru terutama di Afrika,” papar Fithra. 

Berdasarkan kajian pemetaan mitra dagang nontradisional yang dibuat oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi UI (FEUI) tiga tahun lalu, pasar Afrika termasuk negara yang terhitung sangat potensial. Temuan itu dibuktikan dari kalkulasi pertumbuhan ekonomi Afrika yang telah menunjukkan peningkatan signifikan, yang bahkan melebihi pertumbuhan ekonomi dunia. 

“Daerah-daerah seperti Ethiopia, Somalia, Rwanda yang dulu relatif tertinggal, justru sekarang pertumbuhan ekonominya cukup tinggi dan bahkan berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia bahkan Asia,” kata Fithra.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X