KRJOGJA.com - WONOSARI - Es krim khas Italia atau dikenal dengan nama Gelato disukai banyak kalangan, mulai anak-anak sampai dewasa. Rasa manis susu bercampur krim ditambah varian bahan menambah kenikmatan saat bersantapnya. Apalagi Yogyakarta akhir-akhir ini sangat terik sehingga menikmati gelato mampu meredakan dahaga di siang hari.
Hal itu ditawarkan oleh Massimo Gelato buatan CV Harrus Makmur yang baru saja menambah gerai di Cafe Kebun Anggur Jalan Pantai Selatan Jawa, Wonosobo II, Tanjungsari Gunungkidul. Lokasinya tak jauh dari Drini Hills Diamond Villa dan menambah salah satu lini usaha dengan manajemen berbeda.
Baca Juga: Bank BPD DIY Serahkan Hibah Gedung Samsat Kalurahan Palihan
"CV Harrus Makmur menjadi penyalur resmi Massimo Gelatto setelah mengakuisisi usaha ini dari pemilik asal Mr Fabiolus Ruscio orang Swiss Asli dan sudah membuka bisnis ini sejak lama di Sanur Bali. Dialah yang meracik semua bahan sehingga menjadi gelato yang nikmat ini. Kalau saat ini bahan tidak hanya mengandalkan impor namun sudah bisa diperoleh dari pasar lokal," kata Pemilik Usaha CV Harrus Makmur Hari Sulistiyowati akhir pekan lalu di sela pembukaan.
Hari menjelaskan awalnya melanjutkan gelato milik Fabio namun dalam kurun waktu tertentu tidak menunjukkan hasil memuaskan sehingga memutuskan untuk mengalihkan usahanya. "Fabio sempat menawarkan menjual usahanya kepada saya, namin karena tidak memiliki uang sepeserpun, saya bernego mencicil empat freezer dan beberapa bahan selama 20 bulan. Dia setuju ya sudah dikelola serius dan masa awal hanya dipercaya oleh tiga pihak untuk mensuplai gelato ini," kata Hari Sulistiyowati didampingi Fabio.
Baca Juga: Jogja Padat, Malam Tahun Baru Hindari Bawa Kendaraan ke Malioboro
Usahanya terus berkembang sampai pada akhirnya bisa membuka 46 outlet. Outletnya tersebar di Lembang, Jakarta (Cakung dan Pluit), Solo, Tegal dan Banjar. Lalu masuk ke Yogyakarta pada Oktober 2022 dan telah mampu menembus hotel yang ada, BUMN, Ratu Boko dan Lainnya.
"Selanjutnya bertemu dengan Pemilik Drini Hills Bapak Cyrillus Harinowo dan diajak kerjasama untuk mengelola Cafe Kebun Anggur ini dengan harga yang ramah di kantong sehingga semua lapisan masyarakat bisa menikmati gelato ini," imbuhnya.
Hari menerangkan sebisa mungkin menggunakan bahan lokal dalam bahan gelatonya seperti susu segar dari Salatiga atau Boyolali. Selanjutnya ingin mengangkat buah lokal seperti mangga, strawbery atau jambu yang diambil langsung dari petani setempat.
Dia yakin usahanya ini akan terus maju karena bisa dinikmati oleh wisatawan yang melintas di jalur pantai Gunungkidul. Kondisi ini mirip pengalamannya membuka usaha geloto di Bali sejak tahun 2004. Adapun rasa yang ditampilkan ada mangga, strawbery, green tea, vanilla, coklat dan oreo cookies.
Baca Juga: Kantor Imigrasi Yogyakarta Gelar Operasi JAGRATARA Pengawasan Orang Asing Secara Serentak
"Gunungkidul saat ini sama seperti Uluwatu di tahun 2004 masih sepi pengunjung. Bahkan, di tahun 2000 tidak ada orang yang mau walau diberikan tanah gratis di sekitar Patung GWK saat ini. Baru di tahun 2009 saat pembangunan infrastruktur jalan dan hotel selesai mulai ramai. Saya yakin Gunungkidul juga akan menjadi next Uluwatu-nya Bali," pungkasnya.
General Manager Drini Hills Andreas Supriadi menilai cafe dan gelato saat ini belum ada dan kehadiran Massimo Gelato bisa menjadi ikon baru bagi wisatawan yang ingin ke pantai. Saat ini, selain gelato pihaknya menyediakan makanan ringan seperti aneka sandwich, beef burger, kentang goreng dan aneka kopi. Selanjutnya, ke depan menyediakan makanan berat yang disinergikan dari dapur hotel Drini Hills.