Krjogja.com - Yogya - Bank Indonesia optimis perekonomian DIY tetap bertumbuh tetapi dengan penuh kewaspadaan memasuki tahun politik 2024. Karena untuk pertumbuhan ekonomi setidaknya dari dukungan ekspor tetap diwaspadai oleh para pelaku-pelaku usaha. Mengingat gejolak eksternal yang berasal dari ekonomi dunia itu resikonya masih cukup besar.
Fenomena higher for longer atau kebijakan suku bunga global yang bertahan pada level tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama diperkirakan masih akan terus terjadi. Tren ini masih terjadi .di negara -negara maju termasuk Amerika Serikat yang dampaknya mulai dirasakan pada tahun ini.
Baca Juga: Aniaya Sesama Tahanan, Divonis 18 Bulan Penjara
Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Ibrahim dan jajarannya saat bersilahturahmi ke Kantor PT BP Kedaulatan Rakyat, Kamis (11/01). Silahturahmi Ibrahim dan rombongan diterima Direktur Utama PT BP Kedaulatan Rakyat M Wirmon Samawi SE MIB, Komisaris Utama Prof Dr Inajati Adrisijanti, Direktur Keuangan Imam Satriadi SH, Direktur Pemasaran Fajar Kusumawardhani SE, Direktur Umum Yuriya Nugroho Samawi SE MM MSc dan Direktur Produksi Baskoro Jati Prabowo SSos. Turut hadir Yoeke Indra Agung Laksana, Pimpinan Redaksi SKH Kedaulatan Rakyat Octo Lampito dan lain sebagainya.
" Tensi geopolitik belum selesai dan masih ada. Inilah yang harus kita waspadai pada 2024 terkait dengan ekspor. Tetapi bukan berarti kita pesimis, kita harus tetap bergerak bisa dengan potensi yang ada perlu lebih diintensifkan atau kita coba gali potensi market atau mitra ekspor yang baru khusus untuk ekspor," tuturnya.
Baca Juga: Olah Karamunting Menjadi Minyak, Suhada Mendulang Rupiah Sekaligus Mengangkat Tanaman Nusantara
Ibrahim menyatakan pihaknya masih optimis untuk yang domestik seiring dibukanya PPKM, kemudian jalur transportasi seperti tol lancar menjadi potensi biaya logistik menjadi semakin murah. Selain itu dengan dibukanya mobilitas maka arus kunjungan wisatawan makin meningkat. Potensi yang ada inilah harus dikuatkan agar bisa dioptimalkan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat khususnya di DIY.
"Bank Indonesia memproyeksikan outlook pertumbuhan DIY dikisaran range 4,8 persen sampai 5,6 persen pada 2024. Proyeksi pertumbuhan ekonomi DIY ini sedikit melambat. Awalnya kita berada di range atas yang cukup optimis, tetapi kita melihat fenomena ekonomi global yang ada saat ini belum selesai. Range tersebut titik tengahnya bias agak sedikit melambat daripada 2023," ungkap pria asal Kudus Jawa Tengah tersebut.
Baca Juga: Musim Hujan Mobil Rawan Terkena Aquaplaning, Berikut Tips dan Pencegahannya
Bank Indonesia DIY melihat bahwa pertumbuhan ekonomi nasional maupun DIY masih tetap berkelanjutan dan mempunyai potensi yang cukup kuat pada 2024. Hal tersebutlah yang disampaikan pihaknya kepada masyarakat khususnya potensi sumber -sumber ekonomi baru di DIY masih sangat banyak untuk dikembangkan.
Memasuki tahun politik, Ibrahim menegaskan Bank Indonesia independen. Bank Indonesia sebagai bank sentral yang bertugas menjaga stabilitas pasar keuangan, stabilitas harga dan ekonomi berkelanjutan.
Baca Juga: Musim Hujan Mobil Rawan Terkena Aquaplaning, Berikut Tips dan Pencegahannya
"Jadi siapapun yang akan menjadi Presiden, kita tidak masalah dan bekerja sesuai dengan tugas -tugas yang diemban Bank Indonesia. Kita hanya mengawal dari stabilitas ekonominya seperti menstabilkan nilai tukar," imbuhnya. (Ira)