Desa Taman Ayu sudah memiliki kebun kesetaraan yang menjadi tempat bagi disabilitas, terutama tuna wicara, untuk bekerja menanam sayuran. Kebun kesetaraan inilah yang nanti menyuplai kebutuhan serat dan vitamin untuk menu katering.
Para disabilitas juga diberdayakan untuk menjadi peternak ayam petelur dan peternak ikan. Seorang pemilik tambak berkomitmen menghibahkan tambak untuk dikelola oleh disabilitas tanpa bayar sewa dan pemerintah desa menyiapkan benih.
Kebun kesetaraan sudah tersedia dan tambak ikan sedang berproses. Kini yang belum terwujud adalah kandang untuk ayam petelur. Dari telur, ikan, dan sayuran itulah yang nanti diolah menjadi menu katering.
Pemerintah desa sudah mengidentifikasi disabilitas yang akan bekerja pada sektor pertanian dan peternakan tersebut untuk menyuplai bahan baku katering, termasuk tuna netra juga bisa ikut bekerja.
"Program itu sedang kami upayakan ke Indonesia Power karena mereka punya standar dan kami siap mengikuti semua standar perusahaan mulai dari kebersihan, kadar kalori, label halal, hingga sertifikasi BPOM," kata Tajudin.
Bila program itu diterima oleh anak usaha PT PLN (Persero) tersebut, maka target tahun 2025, disabilitas Desa Taman Ayu mandiri secara ekonomi bisa berjalan mulus dan terwujud.
Disabilitas yang sebelumnya hanya berdiam di dalam rumah menanti bantuan datang atau terkungkung di tempat-tempat isolasi bisa merasakan arti dari kemerdekaan yang sesungguhnya. Keterbatasan fisik bukan lagi menjadi hambatan dalam bekerja maupun bersosialisasi. (ANTARA)