Setelah Hepatitis Misterius, Kini Cacar Monyet Menghantui Dunia

Photo Author
- Jumat, 20 Mei 2022 | 11:10 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

MENYEBARNYA virus monkeypox atau cacar monyet semakin membuat beberapa kalangan khawatir. Otoritas kesehatan di Amerika Utara dan Eropa mendeteksi puluhan kasus yang diduga atau terkonfirmasi cacar monyet sejak awal Mei lalu.

Temuan puluhan kasus tersebut memicu kekhawatiran penyebaran penyakit endemik di beberapa bagian Afrika tersebut.

Mengutip Channel News Asia, Kanada adalah negara terbaru yang melaporkan sedang menyelidiki lebih dari selusin kasus yang diduga cacar monyet, setelah Spanyol dan Portugal mendeteksi lebih dari 40 kasus yang mungkin dan terverifikasi.

Inggris mengonfirmasi sembilan kasus sejak 6 Mei. Dan Amerika Serikat memverifikasi yang pertama pada Rabu (18/5/2022), dengan mengatakan, seorang pria di Negara Bagian Massachusetts positif terkena virus monkeypox setelah mengunjungi Kanada.

Cacar monyet, yang sebagian besar terjadi di Afrika barat dan tengah, adalah infeksi virus yang mirip dengan cacar manusia, meskipun lebih ringan. Ini pertama kali terdeteksi di Republik Demokratik Kongo pada 1970-an.

Penyakit yang sebagian besar orang pulih dalam beberapa minggu dan hanya berakibat fatal dalam kasus yang jarang terjadi, telah menginfeksi ribuan orang di beberapa bagian Afrika tengah dan barat dalam beberapa tahun terakhir.

Tetapi, kasus cacar monyet jarang terjadi di Eropa dan Afrika Utara.

Penyakit ini sering diawali dengan gejala flu seperti demam, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening, sebelum menyebabkan ruam seperti cacar air di wajah dan tubuh.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Selasa (17/5/2022) lalu, sedang berkoordinasi dengan pejabat kesehatan Inggris dan Eropa mengenai wabah baru tersebut.

"Kita benar-benar perlu lebih memahami tingkat cacar monyet di negara-negara endemik, untuk benar-benar memahami berapa banyak yang beredar dan risiko yang ditimbulkannya bagi orang-orang yang tinggal di sana, serta risiko ekspor," kata ahli epidemiologi penyakit menular WHO Dr. Maria Van Kerkhove, seperti dilansir Channel News Asia.

Kasus pertama di Inggris adalah seseorang yang melakukan perjalanan dari Nigeria, meskipun infeksi selanjutnya mungkin melalui penularan komunitas, menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) dalam sebuah pernyataan.

"Kasus terbaru ini, bersama dengan laporan kasus di negara-negara di seluruh Eropa, menegaskan kekhawatiran awal kami bahwa mungkin ada penyebaran cacar monyet di dalam komunitas kami," kata Kepala Penasihat Medis UKHSA Dr Susan Hopkins, seperti dikutip Channel News Asia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Siap-siap, Chef Devina Punya Format Konten Terbaru

Kamis, 11 Desember 2025 | 13:40 WIB
X