KEBEBASAN perempuan untuk mengekspresidkan diri seharusnya sudah jadi bagian hak asasi manusia secara otomatis. Namun, dalam perjalanannya, perempuan di Indonesia masih mengalami berbagai macam batasan untuk menjadi diri mereka sendiri.
Berusia 30 tahun dan belum menikah, mendapat cibiran. Ketika memilih childfree, mendapat stigma negatif yang tak jarang menggugurkan mental.
Belum lagi ketika cita-cita yang berusaha diwujudkan tak sesuai dengan harapan orang-orang lain, mendapat cap buruk. Termasuk dengan cap kurang cantik jika tidak putih dan berambut lurus, masih saja harus dihadapi perempuan Indonesia sampai saat ini.
Seluruh pilihan hidup perempuan, dari urusan formal hingga paling personal seolah harus beririsan dan tunduk pada berbagai batasan di luar diri. Sedihnya, kasus-kasus di atas bukan hal asing, malah jamak terjadi di lingkungan kita karena berbagai aturan, perilaku, tradisi, hingga stigma sosial yang tidak memihak dan cenderung diskriminatif jadi penghalang perempuan untuk mengekspresikan diri mereka sebenarnya.
Melihat banyak fakta yang dihadapi perempuan, Sathie, sebuah merk skincare yang diproduksi di Yogyakarta berusaha menyampaikan dukungan nyata untuk para perempuan Indonesia. Dony Maulana, CMO PT Mesail Cantik Indonesia mengatakan bahwa menurut data Komnas Perempuan, dalam 12 tahun terakhir, kekerasan terhadap perempuan meningkat hingga 792 persen.
Berbagai gerakan tentang pemberdayaan perempuan muncul di mana perempuan diberi ruang untuk bersuara, salah satunya lewat kampanye Self Love atau mencintai diri sendiri. Kampanye ini mendukung perempuan untuk menemukan, mengerti dan memprioritaskan kebaikan yang pada akhirnya bisa membantu perkembangan potensi dan kebahagiaan diri.
“Dunia boleh memaksamu membuat pilihan buruk atau membatasi suaramu, namun dengan memiliki kasih sayang pada diri sendiri dengan baik, seorang perempuan akan tahu apa dan kemana ia harus melangkah. Menemukan suara dan keistimewaan mereka kembali. Ini yang juga jadi semangat Sathie untuk berkarya, membangun produk untuk melengkapi usaha perempuan Indonesia kembali menemukan jati diri dan keistimewaan mereka lagi,†ungkapnya dalam perkenalan di kawasan Terrasen Jalan Palagan, Sabtu (15/1/2022).
Sathie yang diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya kesempurnaan percaya bahwa merawat diri adalah salah satu bentuk paling nyata self-love yang juga direpresentasikan dalam lima produk kreasi. Dua produk adalah jenis All in One Serum Spray, terdiri dari Sathie Reverse Skin Anti Acne Spray Serum, dan Sathie Timeless Beauty Anti Aging Spray Serum.
All in One Serum Spray ini adalah terobosan yang dibuat Sathie Skincare, yang memformulasikan bahan-bahan yang baik untuk kulit dalam bentuk nanoemulsi sehingga serum bisa membuahkan partikel berukuran nano. Selain cara pemakaian yang praktis, spray serum membuat serum bisa masuk ke pori-pori kulit dengan lebih efektif dan berfungsi lebih maksimal. Selain sebagai serum, serum Reverse Skin dan Timeless Beauty juga sekaligus berfungsi sebagai make up primer dan mosturizer mist untuk wajah.
Selain spray serum, Sathie juga meluncurkan tiga jenis masker wajah yakni Sathie Blue Bubble Mask Deep Pore Clarifying dengan bubbling sensation yang juga tak awam ditemukan di produk perawatan kulit lainnya. Masker gelembung Sathie ini mengandung niacinamide 5 persen, allantoin, serta ekstrak timun dan lidah buaya yang sangat baik untuk kulit. Formulasi bubble mask ini terbukti mampu mengangkat kotoran di wajah dengan lebih efektif. Rasa mint segar juga akan menambah sensasi menyenangkan di kulit.
“Sathie juga mengeluarkan dua produk masker yakni Sathie Clay Mask Pore Clarifying Skin Barrier Repair dan Sathie Mugwort Mask Pore Clarifying Acne Treatment. Dua masker ini bisa dikombinasi untuk menangkal radikal bebas dan merawat kulit, solusi yang bisa diandalkan untuk perempuan Indonesia yang aktif berkegiatan dan ekspresif tanpa takut kulit rusak terpapar polusi atau jerawat,†sambungnya.
