TIDAK ada yang dapat memprediksi kehadiran virus corona atau Covid-19 kapan berakhirnya. Yang jelas, bukan cuma ekonomi global yang dirugikan lantaran pandemi ini, tapi juga menimbulkan duka mendalam bagi para pelaku usaha dibidang Wedding Organization dan Event. Industri dibidang pariwisata, wedding serta event dengan terpaksa harus berhenti beroperasi untuk menghambat penyebaran Covid 19 ini yang berarti pengusaha dibidang ini terkena dampak langsung akibat pandemi. Adanya maklumat larangan berkerumun atau ditetapkan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh pemerintah menjadikan seluruh pengusaha yang bergerak dibidang terkait harus vakum sementara, karena jika tetap nekat melanggar, bisa dipenjara 1 tahun atau denda Rp100 juta.
Duka tersebut juga sangat terasa bagi para calon pengantin. Mimpi menggelar pesta pernikahan dengan mengundang banyak kolega harus kandas. Gedung, katering, entertain, dokumentasi, tenda, MUA/perias, baju pengantin dan lain-lain untuk acara resepsi sudah dibayar lunas. Namun semua mesti batal karena hal tersebut. Sebenarnya untuk calon pengantin yang sudah mengurus dan mendaftarkan pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA) tak perlu takut. Yang tidak diperbolehkan hanya menyelenggarakan pesta, bukan akad nikahnya. Kalau untuk akad, tetap diizinkan. Bisa di KUA atau luar KUA. Penghulu tetap melayani. Tentunya dengan protokol tata cara nikah dari Kementerian Agama (Kemenag) untuk mencegah penyebaran virus corona.
Menikah ditengah pandemi?
Siapa bilang menikah di tengah pandemi tidak bisa meriah? Dengan konsep virtual wedding, pengantin dan tamu undangan bisa bertegur sapa walaupun lewat layar gawai mesti tak bisa bertatap muka secara langsung.
Beberapa vendor Wedding di Yogyakarta meluncurkan terobosan akad dan resepsi dengan konsep virtual wedding. Simulasi pernikahan diadakan di Gedung Grha Sarina Vidi yang beralamat di Jl. Magelang Km 8 No. 75, pada Selasa 19 Mei 2020. Pada perhelatan simulasi Virtual Wedding tersebut tetap berupaya menjaga keselamatan semua orang dengan memberlakukan standard protokol covid 19 seperti halnya: wajib menggunakan masker, penyemprotan disinfektan di venue acara, face shield, thermo gun, hand sanitizer serta peserta maksimal 20 orang.
Adapun Vendor yang terlibat dalam acara simulasi wedding tersebut diantaranya: Grha Sarina Vidi (gedung/tempat acara), GM Pro (multimedia & video shooting), Vidi Catering (vendor Catering), Klapa WO (wedding Organization, Creasindo (decor), Dior (MUA), Kota Gedhe Jewellery (mas Kawin), Dr. Wigung Wratsangka (sebagai MC), Pengantin Production WO (sebagai talent Ibu Dani Wigung), Savitri Wedding (vendor seserahan), Awang Rebo Legi MC (sebagai Talent) dan Teguh Subroto MC (Sebagai Talent).
Simulasi tersebut membuahkan hasil positif berupa berjalan lancarnya acara resepsi serta dapat dilaksanakan dengan siaran langsung yang sangat mungkin disaksikan oleh tamu undangan dari jarak jauh. Tidak tanggung-tanggung dalam simulasi tersebut tamu undangan VVIP yang turut hadir diantaranya: Sri Purnomo (Bupati Sleman), GKR Mangkubumi, Alissa Wahid, serta Cakra Khan. Bupati Sleman Sri Purnomo menyampaikan ucapan selamat menikah kepada pengantin, "Virtual wedding ini sebagai jalan keluar untuk para calon manten yang hendak melaksanakan acara pernikahan," tambahnya.
Dalam resepsi online tersebut turut hadir GKR Mangkubumi menyampaikan ucapan selamat menikah kepada kedua mempelai. Dilanjutkan dengan Alissa Wahid memberikan ucapan "Selamat menempuh hidup baru kepada kedua mempelai semoga bahagia dan menjadi keluarga sakinah mawaddah warohmah, acara wedding kalian out of the box semoga bisa menjadi trend kedepannya". Cakra Khan juga turut memberikan selamat kepada kedua mempelai.
Dalam perhelatan Wedding Virtual ini tidak hanya para undangan yang bisa menyaksikan pengantin di pelaminan, namun kedua mempelai juga bisa menyaksikan tamu undangan dari layar besar yang disediakan. Dari layar berukuran 3x4m, mempelai bisa melihat 1000 undangan yang telah memiliki akses tautan untuk bergabung di pernikahan virtual tersebut.
Soal dekor, juga bisa disesuaikan dengan keinginan pengantin. Acara resepsi pun dilakukan seperti biasanya, dimulai dari sambutan keluarga, doa, hingga prosesi adat yang dilaksanakan dengan panduan dari WO. Untuk bersalam-salaman, sesi ini diganti dengan pengantin yang menyapa undangan secara virtual.
Ditemui disela persiapan simulasi wedding Virtual Yury Sales direktur GM PRO selaku konseptor acara menegaska Konsep pernikahan ini juga bukan tak mungkin bakal menjadi alternatif konsep pernikahan di masa depan yang bisa jadi menjadi trend dan bakal laris diminati. Meski saat ini tanggapan masyarakat masih belum 100 persen pro tapi semaksimal mungkin kami berupaya memberikan solusi kepada calon pengantin yang hendak melaksanakan niat baikya.