KRJogja.com - BANTUL - Genap berusia satu tahun, Kafe Bagi Asa yang berlokasi di Sandeyan, Srimulyo, Piyungan Bantul terus mencoba memberi energi positif bagi masyarakat dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak dan UMKM.
Dalam acara perayaan ulang tahun yang pertama ini Bagi Asa menggelar serangkaian kegiatan bertajuk 'Sinergi Asa, Harmoni Senja' dengan menghadirkan talkshow bersama influenzer Satrio Pamungkas atau lebih dikenal Satrio Ojon dan Bram pada Minggu (16/02/2025).
Baca Juga: Puncak Milad ke-48 SMP Muhdasa Yogya, Tryout ASDP Diikuti Ratusan Siswa SD
Adapula bazar UMKM yang menyediakan aneka produk lokal seperti Batik Sekar Sari Sandeyan dan Tassuki, Peyek Nenek, Lilin karakter dari limbah minyak goreng juga dipamerkan.
Sejak didirikan oleh Apreyvita Wulansari dan Erna Yulianti, Bagi Asa mempunyai visi menjadi lebih dari sekadar kafe. Visinya adalah menciptakan ekosistem berbasis komunitas yang saling mendukung, berbagi asa.
Bagi Asa Kafe pun mengembangkan impian seorang nenek, berusia 85 tahun yang ingin memiliki warung sendiri.
Baca Juga: Peringati Hari Kanker se Dunia 2025 YKI Bantul, Himponi dan RSUDPS Gelar Pengabdian Masyarakat
Pemilik Bagi Asa, Erna Yulianti menerangkan, ”Bagi Asa ini tidak hanya sekedar suatu restoran tetapi kita ingin berbagi mulai dari pemberdayaan sumber daya alamnya dan juga pekerjanya kita ambil dari daerah setempat. Kita ingin menunjukan kepada masyarakat bahwa ini loh, kita ada tempat untuk berbagi,”jelas Erna.
“Selain itu di Bagi Asa Kafe ini, setiap pembelian atau hasil penjualan kita akan sisihkan 10% untuk kita salurkan, konsen kita adalah dengan lansia. Kita berbagi harapan supaya mereka bahagia sampai usia lansia,” terang Erna lebih lanjut.
Talkshow inspiratif berbagi kisah seorang Satrio Pamungkas sebagai anak yang giat merawat ayahnya yang mengalami stroke. Satrio mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap orang tua dan menjaga dengan penuh kasih sayang.
Tamu lainnya adalah Bram yang pernah menjadi penyintas narkoba selama belasan tahun, tetapi kini dia telah bangkit untuk keluar dari jeratan itu. Bram bahkan bersama istrinya terus gigih merawat putrinya yang mengalami hambatan pertumbuhan otak.
Restoran seluas kurang lebih 500 m2 ini mampu menampung sekitar 100 tamu. Dengan pemandangan hamparan sawah hijau dan nuansa pedesaan yang kental membuat Bagi Asa mempunyai nilai khas tersendiri.
Masakan yang ditawarkan berupa masakan tradisional, seperti minuman jamu, nasi merah putih, brongkos, sayur asem, ayam goreng, sayur lombok Ijo, baceman, dan ayam rempah. “Jadi jangan pesan burger di sini, karena tentu saja kami tidak menyediakan,” canda Erna.
Menariknya seluruh bahan baku Bagi Asa Kafe diambil langsung dari petani dan pemasok lokal, termasuk beras, sayur-mayur, hingga bumbu dapur.