Para ilmuwan juga melakukan tes darah kepada partisipan untuk mengukur beberapa plak yang menumpuk di pembuluh darah, serta apakah mereka berisiko terkena serangan jantung atau stroke.
Hasilnya menunjukkan bahwa terapi tertawa mengurangi risiko serangan jantung secara signifikan dibandingkan dengan sebagian partisipan yang menonton acara serius.
"Tertawa membantu orang merasa lebih bahagia secara keseluruhan, dan kami tahu ketika seseorang lebih bahagia, mereka akan lebih patuh dalam menjalani pengobatan," ujar Saffi. (*)