GUNUNGKIDUL, KRJOGJA.com - Ilham (19) warga Kalurahan Planjan Kapanewon Saptosari Kabupaten Gunungkidul, menjadi korban kejahatan jalanan (klitih), Rabu (13/04/2022) malam. Korban mengaku diserang oleh sekelompok tidak dikenal menggunakan senjata tajam.
"Saat itu saya dalam perjalanan pulang dari bekerja. Tiba-tiba saya dibacok sajam meskipun tidak mengalami luka dan mengenai jaket hingga robek,†jelasnya, Kamis (14/04/2022).
Peristiwa tersebut terjadi begitu cepat. Awalnya saat korban mengendarai motor disalip motor pelaku yang berboncengan dan langsung memepetnya sambil marah-marah.
Meskipun korban tidak menanggapinya, pelaku langsung menyabet senjata tajam. Beruntung sabetan sajam tersebut hanya mengenai jaket korban hingga robek, tapi tidak menimbulkan luka di tubuhnya. Kejadian itu langsung mendapat perhatian warga.
Lantaran takut mendapat perlawanan warga, pelaku langsung kabur ke arah Kabupaten Bantul dan korban melaporkan kasus ini ke Polsek Saptosari. â€Jaket yang terkena sabetan sajam kami serahkan polisi sebagai barang bukti,†imbuhnya.
Kasubag Humas Polres Gunungkidul, AKP Suryanto SPd, menyatakan terkait maraknya aksi klithih, seluruh Polsek kawasan JJLS Purwosari, Panggang, Saptosari, Tanjungsari, Telus dan Girisubo meningkatkan patroli terutama pada malam liburan. Beberapa kali aksi klithih berhasil digagalkan petugas dan para pelakunya berhasil diamankan.
Sebelumnya, petugas Polres Gunungkidul menggagalkan aksi perang sarung dan kejahatan jalanan di Kapanewon Playen, Karangmojo dan Nglipar. Sebanyak 21 pelaku diamankan bersama barang bukti sejumlah kain sarung yang dimodifikasi.
“Aksi perang sarung dan kejahatan jalanan di tiga lokasi berhasil kami gagalkan,†jelas Wakapolres Gunungkidul Kompol Widya Mustikaningrum.
Aksi perang sarung pertama dilaporkan warga terjadi di Kapanewon Playen dan dari laporan itu petugas langsung melakukan penanganan lokasi kejadian serta menemukan barang bukti berupa 1 unit motor, 3 sarung diikat memanjang, 5 sandal dan 1 HP di pintu masuk kawasan Hutan Wanagama Banaran.
Sebanyak 4 orang diduga pelaku kemudian diamankan, seluruhnya berstatus pelajar. Mereka mengaku sudah melakukan tantang-tantangan dan berjanji untuk bertemu dengan kelompok lawan. Kemudian, petugas yang tengah berpatroli wilayah Playen juga berhasil mengamankan 9 remaja yang diduga hendak melakukan perang sarung. Satu sarung yang dimodifikasi dan 5 unit motor diamankan.
Aksi perang sarung terakhir yang digagalkan polisi terungkap lewat media sosial. Tim Siber Polres Gunungkidul menemukan akun Instagram yang mempublikasikan video perang sarung, yang ternyata dilakukan di wilayah Klayar Nglipar. Sebanyak 8 orang kemudian diamankan, 4 di antaranya masih di bawah umur. (Bmp)