GUNUNGKIDUL, KRJOGJA.com - Hasil pemerksaan laboratorium Balai Besar Penelitian Veteriner (BBLitvet) Bogor dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul terdapat 12 orang dinyatakan positif terjangkit penyakit antraks. Terhadap warga yang dinyatakan positif tidak dilakukan pembatasan aktifitas lantaran penyakit ini tidak menular dari manusia ke manusia. Kendati demikian pemantauan terus dilakukan selama masa inkubasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, dr Dewi Irawaty M Kes menyatakan, pihaknya telah menerima hasil uji laboratorium dari BBLitVet Bogor dan dari sebanyak 26 orang yang diambil sampelnya karena menunjukkan gejala antraks, 12 orang di antaranya dinyatakan positif antraks.
â€Dari jumlah tersebut terdiri dari sebanyak 7 orang dari Kapanewon Gedangsari dan 5 orang dari Kapanewon Ponjong,†katanya.
Dari hasil pemantauan lapangan Dinas Kesehatan Gunungkidul, hingga saat ini, kondisi warga tersebut cukup baik dan dalam keadaan sehat. Selama kasus ini muncul, ada 26 orang yang dilakukan pemantauan kondisinya karena mengalami gejala layaknya antraks.
Namun hasil dari uji laboratorium, 14 diantaranya dinyatakan negatif penyakit zoonosis tersebut. Pemantauan kondisi terhadap mereka yang positif dan bergejala dilakukan selama 60 hari atau 2 kali masa inkubasi yang telah ditetapkan.
Hal ini dilakukan untuk memastikan perkembangan kondisi mereka, apakah gejala yang ada semakin meluas atau kemudian sembuh seiring dengan penanganan yang dilakukan. â€Tetap dipantau tapi tidak ada pembatasan aktifitas.†ujarnya.
Pemerintah sendiri mengimbau masyarakat untuk tidak panik karena upaya penangulangan terus dilakukan, saat hendak mengonsumsi daging, dipastikan terlebih dahulu kualitasnya. Kemudian jika terdapat ternak mati mendadak, tidak disembelih dan dikonsumsi melainkan dikubur dan melaporkan kejadian tersebut ke petugas.
Dari data sebelumnya sejak pertengahan Desember sampai dengan Februari ini total terdapat 17 ternak di Gunungkidul yang mati. Adapun berdasarkan hasil laboratorium BBLitvet Wates belum semuanya turun. (Bmp)