GUNUNGKIDUL, KRJOGJA.com - Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul melalui program Kementrian Pertanian terus melakukan peningkatan produktivitas lahan. Sehingga mendorong peningkatan indek pertanaman di Gunungkidul. Salah satunya melalui upaya peningkatan program Optimalisasi Lahan Kering (Opla).
“Sebagai contoh di salah satu wilayah terdapat rutinitas pertanian dengan hanya mampu satu kali tanam, kemudian diupayakan menjadi dua kali. Metodenya dengan menjamin ketersediaan air sebagai antisipasi terjadinya kekeringan, sehingga tanaman tetap dapat menghasilkan. Jika memungkinkan diupayakan menjadi 3 kali tanam dalam satu tahun,†kata Kepala DPP Gunungkidul Bambang Wisnubroto, Senin (13/9/2021).
Diungkapkan, upaya tersebut dilakukan dengan pola tanam padi-palawija-palawija atau padi-padi-palawija, bahkan padi-padi-padi. Salah satu realisasi program Opla, beberapa waktu lalu dimulai pembangunan dam parit dan perpompaan di Kelompok Tani (Poktan) Mekar Rejo Dusun Tegalrejo, Sidorejo, Ponjong.
“Pelaksanaan pembangunannya secara swakelola oleh kelompok tani atau Gapoktan pelaksana kegiatan. Menandai kegiatan pembangunan dilaksanakan secara simbolis peletakan batu pertama dan dilanjutkan sarasehan bersama Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto,†ujarnya.
Sementara itu, Wabup Gunungkidul Heri Susanto berharap, program ini dapat segera selesai dan memberikan manfaat bagi petani.
Semua pihak baik OPD terkait maupun pihak swasta, serta para petani dapat berperan serta memberikan kontribusi melalui berbagai upaya. Sehingga petani di Gunungkidul semakin maju, mandiri dan modern kemudian berimbas pada peningkatan pendapatan.(Ded)
