Tim KKN-PPM UGM Kembangkan Potensi TOGA

Photo Author
- Minggu, 25 April 2021 | 16:37 WIB

PATUK, KRJOGJA.com -Pandemi COVID-19 tidak menurunkan semangat tim KKN-PPM UGM Patuk untuk mengembangkan potensi masyarakat khususnya di Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Salah satu tempat pelaksanaan kegiatan KKN-PPM UGM Patuk bertempat di Desa Nglanggeran.

Walaupun dengan keterbatasan metode daring, kegiatan yang dilaksanakan tetap diikuti masyarakat di Desa Nglanggeran dengan antusias. Media penyampaian materi dikemas secara menarik dan tersedia di laman media sosial KKN-PPM UGM sehingga masyarakat umum dapat melihat kembali metari yang disampaikan. Tim juga membagikan booklet pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai panduan praktis masyarakat.

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah bincang online mengenai pemanfaatan TOGA (Tanaman Obat Keluarga), mulai dari pengolahannya sebagai obat sederhana, budidaya, hingga potensi wisata. Belinda Kusuma Melati, S.Ked, mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM yang juga bagian dari tim KKN-PPM UGM Patuk menyampaikan bahwa kegiatan ini ditujukan agar masyarakat lebih menggali potensi tanaman obat yang ada disekitar tempat tinggal dan dapat mengambil manfaat dari tanaman obat keluarga. Desa Nglanggeran merupakan kawasan yang terkenal akan wisata alamnya, misalnya saja Gunung Api Purba dan Embung Nglanggeran.

Hal ini juga disoroti oleh tim KKN-PPM UGM dimana terdapat potensi ekowisata yang bertemakan TOGA. Kegiatan bincang online tentang TOGA diikuti oleh masyarakat Desa Nglanggeran khususnya Ibu PKK dan kader kesehatan. Pada pertemuan daring ini disampaikan manfaat kesehatan macam macam tanaman obat seperti: sirih yang dapat dijadikan sebagai antiseptik dan handsanitizer alami; jahe yang dapat digunakan untuk melancarkan pencernaan; dan daun salam untuk menurunkan kadar asam urat. Karena Desa Nglanggeran merupakan daerah penghasil kakao, Belinda juga menjelaskan kandungan aktif dan manfaat kesehatan dari buah kakao.

Selain menjelaskan manfaat, disampaikan pula batasan – batasan dalam penggunaan obat tradisional, misalnya obat herbal tradisional tidak boleh digunakan di area mata secara langsung.

“Saya berharap masyarakat dapat mengambil manfaat sebanyak-banyaknya dari tanaman obat, misalnya saja membuat ekstrak atau minuman untuk kesehatan dengan cara yang baik dan benar”, ujar Belinda.

Selain mengenai manfaat kesehatan, tim KKN-PPM UGM juga menyampaikan cara budidaya tanaman obat keluarga serta potensi ekowisatanya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB

Ditutup Danrem, TMMD Satukan TNI dan Rakyat

Jumat, 7 November 2025 | 19:36 WIB
X