WONOSARI, KRJOGJA.com - Mendukung destinasi atau obyek wisata melaksanakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggencarkan gerakan Bersih Indah Sehat Aman (BISA). Salah satu lokasinya berada di kawasan wisata Hutan Wonosadi, Beji, Ngawen.
Bersamaan juga diserahkan berbagai fasilitas seperti tempat cuci tangan hingga alat kebersihan. “Gerakan BISA dilaksanakan sejalan dengan prinsip AKB, sehingga di lokasi wisata benar-benar aman dikunjungi. Program ini diselenggarakan di seluruh Indonesia, salah satunya di Gunungkidul," kata Pelaksana Harian Direktur Kelembagaan, Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan, Kemenparekraf Hendry Noviardi di Hutan Wonosadi, Ngawen, Minggu (30/08/2020).
Kegiatan dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Ir Asti Wijayanti, Sekretaris Dinas Pariwisata DIY, Titik Sulistiyani dan undangan. Ir Asty Wijayanti menuturkan, Dispar memberikan wawasan kepada pengelola destinasi wisata diantaranya terkait protokol penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan destinasi wisata.
Selain itu, pengelola destinasi wisata menerima bantuan stimulan sejumlah perlengkapan untuk memperkuat pelaksanaan protokol adaptasi kebiasaan baru seperti pemberian alat cuci tangan dengan sabun hingga fasilitas untuk kegiatan bersih-bersih di kawasaan destinasi.
“Protokol kesehatan menjadi syarat utama dan harus dipenuhi pengelola agar destinasi wisata bisa kembali dibuka secara aman selama uji coba,†jelasnya.
Gerakan BISA untuk memastikan kondisi di sekitar destinasi benar-benar menerapkan prinsip bersih indah, sehat dan aman. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan secara padat karya yang melibatkan masyarakat sekitar.Bahkan dibantu menyediakan Alat Pelindung Diri (APD). Pelaksanaan selama dua hari difokuskan untuk kebersihan lingkungan dan mempercantik kawasan wisata sehingga menarik minat pengunjung.
“Selain membersihkan lingkungan, juga mengemas kawasan wisata lebih menarik,†ucapnya. (Ded)