WONOSARI, KRJOGJA.com - Ribuan Guru Pengganti (GP), Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Kabupaten Gunungkidul sudah tiga bulan ini belum menerima honor. Honor yang seharusnya cair setiap bulan tersebut mandek sejak awal tahun 2020 ini. Dari bulan Januari hingga Maret 2020 mereka tidak menerima honor sebagaimana diterima pada bulan-bulan sebelumnya.
"Kami berharap, dalam waktu dekat ini, pemerintah segera mencairkan hak yang harusnya mereka terima,†kata Ketua Forum Honorer Sekolah Negeri (FHSN) Aris Wijayanto, Rabu (4/3).
Terkait dengan mandeknya pembayaran gaji para GP, GTT dan PTT ini, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul. Sebenarnya mereka sudah sejak bulan lalu banyak mengeluhkan keterlambatan ini dan aspirasi para GTT maupun PTT ini juga sudah disampaikan sesuai dengan mekanisme yang ada. Padahal, sebagian urusan administrasi di sekolah tempat mereka bekerja selalu dikerjakan. “Bahkan tak jarang harus lembur untuk menyelesaikan administrasi di sekolah,†ujar salah satu GTT di Wonosari.
Ketua Forum Honorer Sekolah Negeri (FHSN) Aris Wijayanto menambahkan, terkait dengan macetnya pembayaran gaji para GP, GTT dan PTT ini, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul dengan harapan agar ribuan teman senasib tersebut segera memperoleh solusi.
Jumlah GTT di Gunungkidul saat ini ada 834 orang, guru pengganti 885 orang. Seharusnya, para Guru Pengganti akan mendapatkan insentif sebesar Rp. 833.350, Sedangkan GTT/PTT/GTY/PTY mendapatkan insentif Rp 400.000.
Kadisdikpora Kabupaten Gunungkidul, Bahron Rasyid menyatakan, saat ini pembayaran honor tersebut masih dalam proses. Menurutnya, pada Januari, gaji belum bisa cair lantaran pada bulan tersebut aturannya baru disahkan. Sementara Februari belum juga cair karena ada kendala teknis. “Maret minggu ini mudah-mudahan sudah bisa dicairkan melalui rekening masing-masing,†terangnya. (Bmp)
