WONOSARI, KRJOGJA.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gunungkidul tengah menyusun 'Detail Engineering Design' (DED) pembangunan 'dipping' (kolam) atau tempat sterilisasi hewan di 2 lokasi Pasar Hewan Siyonoharjo, Playen dan Munggi, Karangmojo. Pembangunan sarana antisipasi antraks tersebut akan dilakukan sebelum Idul Adha tahun ini. "Program ini sejalan dengan Pemkab mengantisipasi antraks," kata Kepala Disperindag Gunungkidul, Johan Eko Sudarto Rabu (26/2).
Proses pembuatan DED tersebut saat ini tengah dikerjakan oleh tim dan tidak membutuhkan waktu lama sehingga dapat segera dikerjakan. Setelah DED tersebut selesai harapannya agar sarana tersebut bisa langsung dieksekusi fisiknya. Berkaitan dengan rencana ini, pihaknya juga telah mengajukan anggaran ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD).
Pembangunan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap ternak Gunungkidul. Dengan demikian, aktifitas jual beli ternak sapi di Gunungkidul yang saat ini lesu akibat isu bakteri antraks bisa kembali bangkit.
“Alhamdulillah sudah berangsur-angsur bergerak ke arah normal. Sudah ada kenaikan sebesar 5 persen," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan, penanganan anthraks terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Upaya pemberian vaksin sendiri masih berjalan hingga saat ini. Bahkan program Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) yang dilakukan terpadu mengantisipasi penyebaran penyakit antraks juga terus dilakukan. Sedangkan berkaitan dengan rencana pembangunan diping selain agar hewan ternak hasil budidaya peternak sehat, diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan bahwa hewan ternak dari Gunungkidul tetap berkualitas. (Bmp)
