Waspadai Bencana di Kawasan Rawan Longsor

Photo Author
- Minggu, 5 Januari 2020 | 13:25 WIB


WONOSARI, KRJOGJA.com - Memasuki awal tahun 2020 yang berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) terhitung sejak Rabu (1/1) hingga seminggu ke depan di wilayah DIY dimungkinkan terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan angin kencang berpotensi menimbulkan bencana banjir, longsor dan angin kencang, masyarakat diminta waspada. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Edy Basuki MSi meminta warga untuk bersama-sama mengurangi risiko dengan memangkas pohon yang terlalu lebat ataupun terlalu tinggi yang potensi mengancam keamanan warga atau rumah. ”Kita sudah lakukan antisipasi dengan memberikan sosialisasi dan imbauan masyarakat agar terhindar dari bencana alam manakala terjadi,” katanya, Jumat (3/1). Selain kepada warga masyarakat terutama yang bermukim di daerah rawan bencana, pihaknya juga meminta semua komponen tim siaga bencana, Desa Tanggap Bencana (Destana), Taruna Siaga Bencana (Tagana), SAR, relawan, forum PRB dan komunitas untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan terutama lokasi-lokasi yang berpotensi rawan banjir dan tanah longsor l.

 Peristiwa dampak Siklon Cempaka 2017 dan cuaca ekstrem 2018 diharapkan jadi referensi dalam meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir dan longsor untuk terus diwaspadai. ”Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor bila kondisi sudah tidak memungkinkan agar cepat mengambil tindakan,” imbuhnya, 

Untuk Kabupaten Gunungkidul terdapat tiga jenis bencana alam yang harus selalu diwaspadai yakni longsor, angin kencang dan banjir. Pemetaan daerah-daerah berpotensi terjadi bencana sudah dilakukan pemkab dengan sosialisasi tentang mitigasi dan peningkatan kewaspadaan terhadap desa agar memiliki ketangguhan mengantisipasi dan penanganan bencana alam. Saat in terdapat lebih 50 desa tangguh bencana dan jumlah ini akan terus kita tingkatkan,” ucapnya. Untuk tahun ini jumlah desa tangguh bencana bertambah menjadi Sembilan desa diantaranya, Desa Songbanyu, Jepitu, Karangawen (Girisubo), Watusigar (Ngawen) dan Giricahyo (Purwosari). (Bmp)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB

Ditutup Danrem, TMMD Satukan TNI dan Rakyat

Jumat, 7 November 2025 | 19:36 WIB
X