WONOSARI (KRJogja.com) - Bupati Gunungkidul Hj Badingah SSos mengaku geram dengan banyaknya ‘pak ogah’ dan jasa ojek yang melakukan pemaksaan di kawasan pariwisata. Untuk mendukung program wisata terkemuka dan berbudaya, bupati berjanji akan menertibkan dan menindak tegas segala hal yang membuat wisatawan tidak nyaman.Â
“Karena memang keberadaan ‘pak ogah’ dijalan itu membuat wisatawan yang datang merasa tidak nyaman. Karena meminta uang pada wisatawan yang melintas jalur pariwisata. Segera akan ditertibkan,†kata Bupati Gunungkidul Hj Badingah SSos, Jumat (05/01/2018).
Diungkapkan, pembinaan kepada pelaku wisata tentu akan ditingkatkan. Artinya jangan sampai ada paksaan terhadap jasa-jasa di kawasan pariwisata. Hendaknya pelayanan kepada wisatawan tetap diutamakan. Pelaku wisata harus bersikap santun serta memberikan tarif jasa yang masuk akal. Jangan sampai nantinya wisatawan justru ‘kapok’ tidak kembali berkunjung ke obyek wisata di Gunungkidul. “Pelaku wisata harus kompak memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung,†imbuhnya.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Hari Sukmono juga mengaku prihatin dengan adanya ‘pak ogah’ di jalur wisata. Munculnya hal tersebut karena memang ada jalur-jalur wisata yang harus diperbaiki. Sehingga jalur menuju wisata tidak terlalu banyak tikungan utamanya menuju jalur pantai. Memang hal ini nantinya akan dikoordinasikan dengan instansi terkait.Â
“Sehingga pariwisata di Gunungkidul menuju arah yang lebih baik,†ucapnya.
Berkait dengan jasa di kawasan wisata, Hari meminta tidak ada paksaaan. Artinya ketika wisatawan ditawarkan jasa ojek ataupun yang lain, ketika tidak mau yang sudah. Jangan terkesan memaksa harus memakai jasa pelaku wisata tersebut. Dinas akan melakukan pembinaan kepada para pelaku wisata, agar jangan sampai membuat wisatawan justru takut berkunjung ke kawasan pariwisata di Gunungkidul. (Ded)