WONOSARI, KRJOGJA.com - Tim SAR Linmas Kabupaten Gunungkidul siaga 24 jam menyambut liburan Tahun Baru 2018 untuk mengamankan wisatawan mulai Sabtu (30/12). Gelombang laut selatan yang memiliki karakteristik tersendiri dan cenderung ekstrem dengan ombak tinggi, rawan terjadinya lakalaut.
Koordinator Wilayah II SAR Gunungkidul mencatat, selama 2017 tercatat terjadi 85 kasus kecelakaan laut akibat tergulung ombak. Dari jumlah tersebut diketahui ada 8 korban ditemukan tewas, 2 korban lainnya tidak ditemukan atau hilang. "Jumlah korban yang berhasil kita selamatkan sebanyak 90 orang sebagian besar wisatawan,†kata Koordiator SAR Korwil II Marjono, Sabtu (30/12).Â
Sebanyak 85 kasus kecelakaan laut yang terjadi pada periode Januari sampai Desember 2017 ini termasuk akumulasi kejadian di wilayah I yang meliputi Pantai Sadeng, Wediombo, Jepitu dan
Girisubo. Dari seluruh kejadian tersebut paling sering terjadi di wilayah II meliputi Pantai Baron, Kukup, Krakal, Sadranan serta sejumlah pantai lain di Kecamatan Saptosari, Panggang dan Purwosari mencapai sekitar 70 kasus kecelakaan laut dengan
total korban berjumlah 90 orang.
Sementara lokasi pantai paling berbahaya yakni Baron dan Drini. Hal itu disebabkan pesona alam yang indah didukung dengan geografinya di sekitarnya yang tidak seluas pantai lain di
Gunungkidul. Kondisi demikian membuat wisatawan kadang lalai akan keselamatan diri. â€Padahal sudah tidak kurangkurangnya Tim SAR memberikan peringatan untuk tidak berenang dan
mandi saat berwisata di pantai,†katanya.
Terpisah, Koordinator SAR Sat Linmas Wilayah I Sunu Handoko Bayu Segoro SIP mengatakan, di wilayahnya terdapat 15 kejadian laka laut dan 5 orang di antaranya meninggal dunia. Namun
demikian, Sunu mengaku bahwa kelima orang yang meninggal dunia itu lantaran belum adanya tim penyelamat yang ada di sekitar lokasi kejadian. Terutama di kawasan pantai yang saat ini dijadikan lokasi pemancingan. (Bmp)