WATES, KRJOGJA.com - Sebagian warga Wahana Tri Tunggul (WTT) memang sudah mengajukan permohonan diskresi atau keringan agar PT Angkasa Pura (AP) melakukan pengukuran ulangbangunan dan tanaman. Â Tapi belum mendapat respon secara cepat oleh Pemkab Kulonprogo.Â
Menurut Asisten Sekretaris Daerah (Asekda) II Triyono MSi, lahan relokasi yang disiapkan sekarang luasannya disesuaikan dengan pengajuan awal. Setiap kepala keluarga (KK) yang mengambil jatah relokasi, disiapkan lahan dengan luasan sekitar 200 meter persegi. “Karena sebelumnya memang tidak mengajukan permohonan relokasi sehingga tidak ada yang disiapkan untuk mereka,†katanya, Kamis (06/04/2017).
Dijelaskan, luasan tanah kas desa yang dipakai untuk relokasi sudah habis. Lahan yang tersedia hanya diperuntukkan bagi pemukiman dan fasilitas umumn serta fasilitas sosial. Tidak ada cadangan lahan yang disiapkan untuk mengantisipasi adanya tambahan warga yang mengajukan relokasi. Kecuali nanti kalau ada perubahan kebijakan dengan memanfaatkan tanah untuk fasum dan fasos.Â
Terkait pembangunan pemukiman relokasi, Pemkab Kulonprogo pada Jumat (07/04/2017) akan 'groundbreaking' di Desa Glagah. Pemukiman kembali tersebut untuk warga Bapangan. Sedangkan groundbreaking di Desa Janten dan Palihan Kecamatan Temon direncanakan pekan kedua nanti. Terakhir dilakukan di Kebonrejo pada Minggu ketiga. (Wid/Rul)