30 Warga Gunungkidul Diserang Penyakit Campak

Photo Author
- Senin, 7 November 2016 | 16:27 WIB

WONOSARI (KRJogja.com) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit campak. Tanda-tanda seperti panas disertai warna merah pada kulit perlu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan laboratorium. Sehingga bisa ditentukan apakah pasien tersebut menderita penyakit campak atau yang lain.

“Pasien yang diduga menderita campak perlu diambil sampel darahnya. Jika memang positip, tentunya segera dilakukan penanganan. Penyakit campak memang cukup dengan rubella, karenanya perlu dilakukan uji sampel darah. Khusus penyakit rubela berbahaya ketika menimpa ibu hamil,” kata Sekretaris Dinkes Gunungkidul dr Dewi Irawaty, Senin (07/11/2016).

Diungkapkan, sebenarnya imunisasi campak sudah diberikan ketika bayi berusia 9 bulan. Namun bisa kembali menyerang ketika berusia dewasa. Hal tersebut mengingat pemberian imunisasi campak tidak memberikan kekebalan seumur hidup. Munculnya campak memang perlu segera dilakukan penanganan. Jika tidak secepatnya ditangani, maka bisa menimbulkan penyakit komplikasi lainnya. “Seluruh puskesmas di Gunungkidul sudah mampu untuk melakukan uji laboratorium dan menangani penyakit campak,” ujarnya.

Dewi menuturkan, pada 2016 sampai awal November sudah terdapat 30 kasus campak. Penanganan dilakukan secara maksimal, sehingga tidak sampai menimbulkan penyakit lain atau komplikasi. Puskesmas serta kader kesehatan juga terus mensosialisasikan pencegahan penyakit termasuk campak di dalamnya. Melalui kegiatan tersebut, dimaksudkan untuk menekan dan mengatasi munculnya penyakit campak di masyarakat. “ Targetnya Gunungkidul tidak lagi ditemukan penyakit campak,” jelasnya.

Agar tubuh tidak mudah terserang penyakit, lanjut Dewi perlu menjaga kesehatan. Karena masuknya penyakit melalui virus tersebut lebih karena ketahanan tubuh yang lemah. Jika kondisi tubuh lebih sehat dan kuat, tentunya penyakit pembawa virus tersebut tidak mudah menyerang. Perilaku hidup bersih dan sehat perlu diterapkan dalam rangka mendukung kualitas kesehatan masyarakat di Gunungkidul. (Ded)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB

Ditutup Danrem, TMMD Satukan TNI dan Rakyat

Jumat, 7 November 2025 | 19:36 WIB
X