WONOSARI (KRjogja.com) Â - Ketua Paguyuban Pengelola Air Masyarakat Yogyakarta (Pamaskarta) Damanhuri mengakui banyaknya potensi atau sumber air di Gunungkidul. Hampir 18 kecamatan memiliki sumber air. Namun, guna mencukupi masyarakat dibutuhkan biaya dan tenaga listrik.Â
"Semua kecamatan memiliki sumber air. Namun membutuhkan biaya pembangunan dan pemeliharaan yang cukup besar," kata Damanhuri usai mengikuti Diskusi Publik Mewujudkan Mimpi 100 persen air bersih di Gedung DPRD Gunungkidul, Minggu (04/09/2016). Diskusi yang digagas DPD PAN Gunungkidul dihadiri Bupati Hj Badingah SSos, Wakil Bupati Drs H Immawan Wahyudi MH, Direktur PDAM Isnawan Febriyanto, Ketua DPD PAN Arif Setiadi, Fraksi PAN, perwakilan Dinas Pekerjaan Umum, pengelola SPAMDes dan pihak terkait.Â
Damanhuri menuturkan, sebagai contoh di Kecamatan Tepus dan Girisubo memiliki sumber air. Namun pembangunan ke bak utama harus berjarak 300 sampai 400 meter serta belum adanya jaringan listrik memadai. Kawasan Pantai Bekah Purwosari juga memiliki sumber air 700 liter per detik, namun posisinya dibawah tebing. "Kemungkinan mencukupi 100 persen air di Gunungkidul bukanlah mimpi. Bisa direalisasikan, namun membutuhkan biaya, anggaran pemeliharaan yang cukup dan pasokan aliran listrik,†imbuhnya.
Sementara itu Bupati Gunungkidul mengungkapkan, data 2015 total sudah 84 persen masyarakat terlayani air bersih. Baik melalui PDAM, Spamdes dan Mandiri. Gunungkidul memang memiliki potensi air bawah tanah. Salah satunya sungai bawah tanah Bribin. (Ded)