Tingkatkan Pengetahuan, Workshop Antropometri Kader Posyandu Remaja Digelar di Desa Tegalrejo

Photo Author
- Rabu, 4 Oktober 2023 | 20:30 WIB
Pelatihan kader posyandu remaja. (Istimewa)
Pelatihan kader posyandu remaja. (Istimewa)


KRjogja.com - GUNUNGKIDUL - Dosen Program Studi Gizi dan Kebidanan Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta melaksanakan workshop antropometri kepada Kader Posyandu Remaja di Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan utama dari hibah pengabdian masyarakat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan dilaksanakan pada Sabtu (30/9/2023).

Workshop antropometri ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan Kader Posyandu Remaja sebagai upaya pemantauan status gizi remaja. Status gizi remaja penting untuk diperhatikan sebagai salah satu upaya jangka panjang pencegahan stunting yang saat ini tidak hanya berfokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan namun lebih ditekankan pada 8000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Baca Juga: MAN 1 Yogyakarta Juara 1 Madrasah Moderasi Beragama Tingkat Nasional

Karena status gizi ibu hamil dipengaruhi oleh kondisi kesehatan ibu sejak sebelum hamil atau saat masih remaja, salah satunya adalah kondisi Kurang Energi Kronis (KEK). Selain itu, remaja memiliki peranan penting sebagai agent of change perubahan yang terjadi di masyarakat. Posyandu Remaja perlu diberdayakan dan ditingkatkan fungsinya di masyarakat mengingat pentingnya pemantauan status gizi remaja sebagai upaya jangka panjang pencegahan stunting di Gunungkidul.

Workshop antropometri ini selain dihadiri oleh 32 Kader Posyandu Remaja putra dan puteri juga dihadiri oleh perwakilan dari Desa Tegalrejo. Dalam sambutannya, beliau sangat mendukung kegiatan yang dilakukan ini, apalagi menyasar remaja. Beliau menyadari bahwa remaja merupakan aset berhara yang dimiliki desa untuk bisa membeirkan perbaikan yang signifikan terhadap Desa Tegalrejo ke depannya, salah satunya dalam pencegahan dan penanganan stunting karena Desa Tegalrejo menjadi salah satu desa dengan kasus stunting yang cukup banyak se-Kecamatan Gedangsari.

Baca Juga: Menag Sebut Institusi Keagamaan di Indonesia Ikut Atasi Perubahan Iklim

Kegiatan ini dilaksanan oleh tim pelaksana yang terdiri dari dosen dari Program Studi Gizi Universitas Alma Ata yaitu Sintha Dewi Punamasari, S.Gz., MS., Hastrin Hositanisita S.Gz., MSc dan Program Studi Kebidanan Universitas Alma Ata yaitu Arantika Meidya Pratiwi, S.ST., M.Kes.

“Selama workshop antropometri ini, para kader dilatih untuk bisa mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas (LILA) sesuai dengan standar WHO dan menginterpretasikan status gizi sesuai dengan hasil pengukuran yang telah dilakukan. Harapannya, para kader remaja bisa mempraktikkan apa yang sudah diperoleh,” ungkap Sintha Dewi Purnamasari selaku ketua tim pengabdian. Setelah workshop, setiap Posyandu peserta workshop juga dibekali dengan alat antropometri yang bisa mendukung keberlangsungan Posyandu Remaja lebih optimal lagi.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB

Ditutup Danrem, TMMD Satukan TNI dan Rakyat

Jumat, 7 November 2025 | 19:36 WIB
X