Krjogja.com - GUNUNGKIDUL - Tim Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (UNJAYA) bersama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Akademi Perikanan Yogyakarta dan Polbangtan Malang berkolaborasi membangun kerjasama dengan Perwakilan BKKBN DIY dalam kegiatan Matching Fund 2023.
Kegiatan bertema ‘Pencegahan Stunting dengan Peningkatan Kualitas Pangan Fungsional’ ini dilakukan di Kelurahan Ngalang Kapanewon Gedangsari Gunungkidul.
Matching Fund merupakan program pendanaan dari Ditjen Diktiristek melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) untuk menjembatani kolaborasi antara Perguruan Tinggi dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) maupun Pemerintah dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS yang dihasilkan oleh perguruan tinggi untuk dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat.
Tim pelaksana diketuai Dr Bd Tri Sunarsih SSiT M Kes beranggotakan Safinta Nurindra Rahmadhia SSi MSc, Ir Mulyono MP, Dr Sad Likah SPt MP, Ir Harits Noordin MSc, Elvika Fit Ari Shanti SST MKes, Nur’aini Purnamaningsih SSi MSc, Suwarno SKep Ns MNS, dan Muhammad Erwan Syah SPsi MPsi, Psikolog.
Baca Juga: 9 Pekan Tak Pernah Menang, PSS Bakal Datangkan 2 pemain Asing Baru
Dr Bd Tri Sunarsih menjelaskan, aktivitas pertama yang dilakukan yaitu pengembangan taman gizi terpadu sebagai bahan baku pangan fungsional. Hasil Taman Gizi terpadu yaitu ayam omega yang dipelihara memenuhi kaidah animal welfare, yang mempunyai manfaat kesehatan yang lebih baik karena pakan ayam Omega Health Chicken bebas dari AGP (antibiotik growth promoter), dan asupan alami dari hasil fermentasi kandang sehingga menghasilkan daging ayam sehat yang lebih berkualitas dan sekaligus sebagai produk pangan fungsional, bebas kimia, rendah lemak, tinggi protein.
Aktivitas kedua pengolahan pangan fungsional dari bahan baku ayam omega, ikan, sayur dan buah-buahan. Adapun penyebab terbesar stunting adalah masalah asupan zat gizi. Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO) tahun 2019 menunjukkan konsumsi telur, daging, susu dan produk turunannya di Indonesia termasuk yang rendah di dunia.
Baca Juga: Uzbekistan Ingin Ukir Sejarah Baru di Piala Dunia U-17
Sehingga perlu dilakukan proses olahan yang mendukung ketersediaan protein, sayur, dan buah-buahan dalam berbagai bentuk. Melalui kegiatan Matching Fund 2023 melakukan program peningkatan kualitas pangan fungsional dengan teknologi fortifikasi berbahan baku ayam omega, ikan, sayuran, buah dari hasil taman gizi terpadu.
“Balita yang mengalami stunting memerlukan asupan gizi yang lengkap, sebagaimana direkomendasikan dalam konsep ‘Menu 4 Bintang’. Menu 4 Bintang melibatkan berbagai jenis makanan yang mencakup protein nabati dan hewani, serta nutrisi lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal. Protein, baik yang diperoleh dari sumber nabati maupun hewani, adalah komponen penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak,” ujar Dr Bd Tri Sunarsih. (Fie)