Kemenkomarves, Keraton Yogya dan PLN EPI Kembangkan Program Green Economy Village untuk Sejahterakan Masyarakat

Photo Author
- Jumat, 22 Maret 2024 | 17:15 WIB
Peninjauan tanaman sumber biomassa. (Foto: Dedy EW)
Peninjauan tanaman sumber biomassa. (Foto: Dedy EW)

Krjogja.com - WONOSARI - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Republik Indonesia melaksanakan kunjungan program Green Economy Village di Ponjong Gunungkidul, Jumat (22/03/2024).

Tim mengunjungi beberapa tempat di antaranya di Kalurahan Karangasem dan Kalurahan Bedoyo. Melihat secara lansung pengembangan tanaman multifungsi yakni gamal, gmelina, kaliandra merah dan Indigofera.

“Program ini membangun ekosistem Green Economy Village. Memberdayakan masyarakat, untuk peningkatan kualitas lingkungan , sosial, mendukung pakan ternak, konservasi air dan energi,” kata Direktur Biomassa PLN EPI Antonius Aris Sudjatmiko.

Baca Juga: Jelang Lebaran Polres Boyolali Gelar Latihan Pra Operasi Ketupat Candi 2024

Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan kerjasama Kemenkomarves, PLN, Kraton Yogyakarta PLN EPI, kalurahan, padukuhan dan masyarakat. Perwakilan Kraton Yogyakarta Raden Mas Marrel Suryokusumo mengungkapkan, lingkungan menjadi penting untuk dijaga.

Keterlibatan masyarakat dalam program ini bisa meningkatkan kesejahteraan. Masyarakat bisa mengembangkan ternak, dengan daun bisa menjadi pakan. Sedangkan batangnya nantinya akan menjadi nilai ekonomi menyuplai energi baru terbarukan.

"Banyak tanah kraton yang bisa dipergunakan untuk perkebunan mendorong kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Bentuk Satgas Rafi 2024, Pertamina Siagakan Pasokan Bahan Bakar di DIY

Program ini merupakan penghijauan yang melibatkan masyarakat dalam rangka menurunkan emisi terutama disisi hulu rantai pasok biomassa menuju NZE 2060.

Tanaman multifungsi diantaranya gamal, gmelina, kaliandra merah dan Indigofera, daunnya bisa untuk pakan ternak dan batangnya sumber bahan baku biomassa. Juga terdapat program pelatihan dan pengembangan budidaya kambing peranakan etawa, pengembangan produk silase dan pupuk organik. (Ded)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB

Ditutup Danrem, TMMD Satukan TNI dan Rakyat

Jumat, 7 November 2025 | 19:36 WIB
X