Krjogja.com - GUNUNGKIDUL - Melihat potensi Padukuhan Nitikan Timur, Kalurahan Semanu, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul sekaligus menjawab kebutuhan warga Nitikan Timur untuk mendapatkan pelatihan dan praktik pembuatan pupuk organik, Kelompok 11 Kuliah Kerja Nyata Program Pengabdian Masyarakat (KKN - PPM) Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Angkatan XLV melaksanakan serangkaian kegiatan pengabdian masyarakat di dusun tersebut.
Kegiatan yang dikemas dalam Penguatan Hasil Tani Rumahan dan Sosialisasi Pembentukan Kelompok Wanita Tani ini dilaksanakan Minggu, 4 Agustus 2024 di Balai Padukuhan Dusun Nitikan Timur, diikuti 26 warga Nitikan Timur yang terdiri bapak-bapak dan ibu-ibu.
Hadir antara lain Kepala Dukuh Nitikan Timur Depi Nugroho SAP, Dosen Pembimbing Lapangan KKN-PPM UMBY Luky Kurniawan SPd MPd, serta narasumber praktisi di bidang pertanian Muhammad Dwi Prasetya SP.
"Program kerja ini dimaksudkan untuk mengenalkan cara menguatkan hasil pertanian rumahan dengan pembuatan pupuk secara mandiri menggunakan bahan yang bisa didapatkan di lingkungan rumah atau sekitar desa," ujar Ketua Kelompok 11 Alifia Rahmawati Sholehat didampingi Seksi Dokumentasi Theresia Wening Kusumaningtyas dan Regina Aloysia Hardjono, Rabu (7/8/2024).
Kegiatannya, jelas Alifia, meliputi penyuluhan penguatan hasil tani rumahan, praktik pembuatan pupuk organik sederhana, serta sosialisasi pembentukan Kelompok Wanita Tani (KWT). Program kerja ini dilaksanakan atas usulan Kepala Dukuh dan hasil observasi Kelompok 11 di Padukuhan Nitikan Timur.
"Selama ini ada beberapa warga yang bertani di pekarangan rumah. Karena terbatasnya pengetahuan, sehingga hasil taninya belum bisa maksimal. Kemudian belum pernah diadakan praktik pembuatan pupuk secara langsung dalam 5 tahun terakhir. Karena itu Kelompok 11 berinisiatif memberikan penyuluhan sekaligus praktik langsung pembuatan pupuk organik," kata Wening.
Kelompok 11 menggandeng pemateri yang ahli di bidangnya untuk memaksimalkan proses transfer ilmu dan pengetahuan di bidang pertanian.
Muhammad Dwi Prasetya dipilih sebagai narasumber atau pemateri mengingat alumnus Fakultas Agroindustri Program Studi Agroteknologi UMBY tahun 2021 itu merupakan praktisi bidang pertanian sekaligus pemilik Prawira Tani, yang sudah sering bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk mengedukasi pertanian.
"Praktik pembuatan pupuk dilakukan menggunakan alat dan bahan yang tersedia di sekitar Padukuhan Nitikan Timur. Para mahasiswa KKN Kelompok 11 bekerja sama dengan warga mengumpulkan alat dan bahan pembuatan pupuk, seperti kotoran sapi dan kambing, dedaunan kering, dedak, air cucian beras (leri), larutan gula jawa, serta EM4. Karena belum ada KWT di padukuhan ini, maka dalam acara ini sekaligus dilaksanakan sosialisasi pembentukan KWT," jelas Alifia.
Depi Nugroho berharap dengan kegiatan ini masyarakat Nitikan Timur khususnya para wanita petani tergerak untuk membentuk KWT. "Dengan bertani di pekarangan rumah, tidak hanya sekadar menyalurkan hobi, namun juga dapat menjadi tambahan pemasukan bagi keluarga jika ditekuni dan dikelola dengan baik," katanya.
Menurut Dwi Prasetya, pupuk organik dapat dibuat dengan mudah menggunakan berbagai bahan yang ada di sekitar rumah, termasuk dari dalam dapur rumah tangga. Karena itu, pembuatan pupuk organik dapat membantu menekan biaya operasional pertanian rumahan karena pupuknya dapat dibuat sendiri.
"Pupuk organik dapat bersaing dengan pupuk kimia, walaupun ketika menggunakan pupuk kimia tanaman berbuah lebih cepat dibandingkan dengan tanaman yang menggunakan pupuk organik. Namun tanaman yang menggunakan pupuk organik akan panen lebih lama," jelasnya. (San)