Krjogja.com - WONOSARI - Kekeringan di Gunungkidul semakin meluas, jumlah penduduk yang kesulitan air terus bertambah. Bupati H Sunaryanta memperpanjang darurat kekeringan di wilayahnya sampai 31 Oktober yang akan datang.
Siaga kekeringan pertama sampai 31 Agustus, setelah melihat melihat kemarau semakin panjang, lewat Surat Keputusan (SK) nomor 213/KPTS/2024 diperpanjang lagi sampai tanggal 31 Oktober.
Hingga saat ini jumlah penduduk yang kekeringan sebanyak 15.684 kepala keluarga (KK), 55.437 jiwa yang tersebar di 12 kapanenwon, 32 kalurahan dan 168 pedukuhan. Untuk mengatasi kekeringan tersebut setiap hari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan dropping air.
“Setelah habis 1.000 tangki, BPDB minta tambahan kepada bupati 800 tangki untuk dropping sampai musim penghujan,” kata Kepala Bidang Kebencanaan BPBD Gunungkidul Sumadi SE, Rabu (18/9).
Dalam dropping air BPBD hanya membantu kapanewon yang kewalahan mengatasi kekeringan. Sebab, setiap kapanewon wilayah kekeringan sudah mempunyai anggaran untuk dropping air. Pencairan tambahan 800 tangki sudah dalam proses, tetapi tidak mengganggu pengiriman air.
Selain itu ada beberapa bantuan pihak ketiga, masing-masing dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Korwil Yogyakarta 255 tangki, Alumni IAIN Fakultas Tarbiyah (FT) Angkatan 77 sebanyak 40 tangki dan tanpa nama 13 tangki.
Jumlah total bantuan dari donator sebanyak 308 tangki. Ada lagi dari Balai Besar Wilayah Opak Serayu (BBWSO) jumlahnya belum pasti, tetapi sudah melakukan surve lokasi dropping di wilayah Panggang dan Saptosari. (Ewi)
