PMK Serang Gunungkidul, 22 Ternak Mati dan 415 Sapi Dalam Perawatan

Photo Author
- Senin, 30 Desember 2024 | 19:15 WIB
Peternak sedang melakukan sterilisasi kandang dengan disinfektan di wilayah Pedukuhan Ngawis II, Karangmojo. Krjogja.com-Endar Widodo
Peternak sedang melakukan sterilisasi kandang dengan disinfektan di wilayah Pedukuhan Ngawis II, Karangmojo. Krjogja.com-Endar Widodo

Krjogja.com - Sedikitnya 22 ekor sapi mati, 415 suspact Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tersebar di 10 Kapanewon di Gunungkidul. Jumlah tersebut baru yang terlaporkan ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, riilnya jumlah yang sakit dan mati kemungkinan lebih banyak.

Seluruh petugas Dinas Peternakan melakukan penanganan secara cepat. Antara lain mendampingi penguburan ternak yang mati dan memberikan obat-obatan untuk ternak yang sakit, serta sebagian melakukan vaksinasi untuk sapi yang masih sehat.

“Dalam dua hari ini petugas meselesaikan vaksinasi untuk 375 ekor sapi sehat atas bantuan vaksin dari Dinas Pertanian DIY DIY,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Gunungkidul Drh Retno Widiastuti, Senin (30/12).

Jumlah sapi mati terbanyak di Kapanewon Paliyan sebanyak 10 ekor, sedang sapi sakit terbanyak di Kapanewon Karangmojo sebanyak 268 ekor, 5 diantaranya mati.

Data sementara ternak yang mati di Paliyan 10 ekor, Karangmojo 5 ekor, Ponjong 3 ekor, Playen 2 ekor dan Gedangsari 2 ekor. `Sebagian besar ternak yang mati masih anakan (pedhet) yang tingkat imunitasnya kurang dan belum divaksin. Dinas Peternakan sudah menerjunkan petugas untuk memberikan pengobatan antibiotik, vitamin dan membagikan disinfektan untuk stetirilisasi kadang dengan penyemprotan.

Persediaan obat obatan masih cukup, bahkan untuk disinfektan mendapatkan tawaran bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul.

Kesimpulan sementara kasusnya suspect PMK, karena hasil laboratorium dari Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates belum keluar. Untuk pencegahan, hati-hati membeli ternak baru dari pasar, pastikan sudah divaksin, jika terpaksa beli perlu dikarantina minimal 2 minggu, tingkatkan biosekuriti kandang, batasi orang keluar masuk kadang dan jaga kebersihan lingkungan.

Ternak yang belum divaksin segera lakukan vaksinasi untuk meningkatkan ketahanan tubuhnya. (Ewi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB

Ditutup Danrem, TMMD Satukan TNI dan Rakyat

Jumat, 7 November 2025 | 19:36 WIB
X