Krjogja.com - GUNUNGKIDUL - SMA Negeri 1 Playen (WAHABITA) menjadi sekolah keempat dalam rangkaian roadshow implementasi Model Literasi Digital Komunikasi Hati (Sikomhati.id) yang digagas oleh Tim Peneliti UPN Veteran Yogyakarta bekerja sama dengan Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (Tekkomdik) DIY dan Universitas Sanata Dharma. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mencegah maraknya cyberbullying di kalangan pelajar melalui pendekatan literasi digital berbasis komunikasi hati.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan di aula sekolah tersebut, hadir 142 siswa dari empat kelas XI, didampingi oleh guru BK, guru pendamping, dan perwakilan sekolah. Turut hadir pula Kassubag TU SMA N 1 Playen, Arif Bintaro, SE, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya edukasi bullying, terutama di wilayah seperti Gunung Kidul.
Ketua Tim Peneliti, Prof. Dr. Puji Lestari, M.Si, menyampaikan secara langsung teori dasar Komunikasi Hati, yang menjadi pondasi dari platform Sikomhati.id. "Teori ini menekankan pentingnya olah pikir, olah rasa, pengelolaan sampah hati, simpati dan empati sebagai langkah preventif dalam membangun perilaku positif, baik di dunia nyata maupun digital," ungkap Puji dikutip, Sabtu (13/9/2025).
Prof. Puji, yang juga merupakan pencetus Teori Komunikasi Hati dan peringkat 2 ilmuwan teratas di UPNVY versi AD Scientific Index 2021–2025, menekankan bahwa komunikasi bermakna berbasis hati menjadi kunci untuk membentuk kebiasaan dan karakter positif, yang berdampak langsung pada nasib dan keberhasilan individu.
Dr. Agnes Indar Etikawati, Psikolog dari Universitas Sanata Dharma, mengulas lebih dalam fenomena bullying dan cyberbullying dari sisi psikologis. Diskusi berlangsung interaktif, di mana siswa berani menyampaikan pengalaman pribadi dan refleksi sosial yang mereka alami di sekolah.
Para siswa juga diperkenalkan pada platform www.sikomhati.id, dipandu oleh Erik Syafriatna, S.Kom, pengembang aplikasi dari Balai Tekkomdik DIY. Siswa diminta mendaftar akun, membaca materi literasi digital, serta mengisi asesmen untuk mengukur pemahaman mereka.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 1 Playen, Topari, ST, menyambut baik kegiatan ini dan menyebut bahwa derasnya arus teknologi tanpa penguatan karakter bisa melemahkan empati dan meningkatkan potensi konflik sosial di dunia maya. "Kami sangat mengapresiasi atas dirilisnya aplikasi Sikomhati.id sebagai bentuk nyata dari teori komunikasi hati. Semoga membawa manfaat untuk anak-anak kami," tandasnya.
Siswa menunjukkan antusiasme tinggi terhadap program ini. Perwakilan siswa, seperti Rahardian, Rachel dan Ayudya, menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat dijadikan program rutin literasi digital di sekolah. Mereka merasa bahwa pendekatan Sikomhati sangat kontekstual dan relevan dengan kehidupan sosial remaja saat ini.
Kegiatan diakhiri dengan penyerahan buku “Komunikasi Hati” oleh Prof. Puji kepada pihak sekolah dan PTP Balai Tekkomdik DIY. Para siswa juga diminta untuk mengunduh e-book melalui Buku Teori Komunikasi Hati (eprints.upnyk.ac.id/36466) dan Komunikasi Hati: Oase dalam Kebencanaan dan Kesuksesan (eprints.upnyk.ac.id/39445)
Implementasi Model Literasi Digital Sikomhati.id ini menjadi langkah strategis dalam menyiapkan mental siswa menghadapi tantangan era digital, termasuk menghadapi dinamika sosial dan politik yang kerap diwarnai ujaran kebencian di media sosial. Dengan komunikasi hati sebagai pendekatan utama, diharapkan siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi yang cerdas, tetapi juga pribadi yang berempati, simpatik, dan memiliki ketahanan karakter kuat untuk mewujudkan kehidupan sosial yang damai dan harmonis. (Fxh)
