gunungkidul

Peraih Perak Atletik DIY di PON Papua Mantap Hengkang, Ini Alasannya

Jumat, 1 April 2022 | 22:01 WIB
Bayu Prasetyo

WONOSARI, KRJOGJA.com - Bayu Prasetyo, peraih medali perak Atletik  PON XX di Papua, membulatkan tekad untuk segera pindah ke daerah lain. Sudah ada dua daerah yang memberikan tawaran kepada atlet asal Gunungkidul berusia 24 tahun tersebut, yakni Aceh dan DKI Jakarta.

"Saya memilih DKI Jakarta mengingat pembinaan jelas dan fasilitas mencukupi untuk mendukung kelanjutan prestasi," kata Bayu kepada KRJogja.com, Jumat (1/4).

Surat pengunduran diri sudah dibuat oleh H Tupar SSos, pemilik Sportif Atletik Klub tempat Bayu bernaung, ditujukan kepada Ketua Pengkab Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Gunungkidul.

Masa depan menjadi pertimbangan utama Bayu untuk pindah. Usai mempersembahkan perak di nomor 20 km jalan cepat putra untuk DIY, alumnus Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY ini kembali berlatih di Gunungkidul tanpa fasilitas seperti saat menghadapi PON. Sementara pekerjaan juga belum ada agar penghasilannya bisa mendukung untuk tetap berlatih agar prestasi tidak terhenti. Bayu tak berharap terlalu muluk harus menjadi pegawai negeri, bisa bekerja di BUMD di Gunungkidul sudah cukup.

"Memang setiap habis menunjukkan prestasi ada apresiasi berupa uang pembinaan, tapi uang juga segera habis. Pekerjaan lebih penting karena efeknya jangka panjang," ujar Bayu yang sudah 10 tahun membela Gunungkidul pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) selain membela DIY di tingkat nasional dan pernah berlaga pada Asian Games 2018 di Jakarta dan SEA Games 2019 di Filipina.

Tidak dilombakannya nomor jalan cepat pada Porda XVI, September mendatang, juga menjadi pendorong Bayu untuk segera meninggalkan DIY. Tidak dilombakannya jalan cepat karena aturan KONI DIY yang mengharuskan tiap nomor bisa dilombakan bila diikuti setidaknya 4 atlet dari 3 daerah.

Hal ini, menurut Ketum Pengda PASI DIY Drs Bambang Dewanjaya, sangat menyulitkan bagi pembinaan Atletik di DIY yang hanya terdiri dari 5 daerah. Sembilan nomor terpaksa tak dilombakan termasuk peraih emas dan perak pada PON di Papua. Padahal pada Kejurnas yang diikuti 34 daerah, tiap nomor bisa dilombakan meski hanya diikuti 3 atlet dari 2 daerah.

Kerisauan lain yang mendorong Bayu segera pindah ke daerah lain karena melihat potensi dirinya belum sampai puncak prestasi. Di tingkat nasional, di nomor jalan cepat saat ini hanya Hendro asal Jawa Barat yang berada di atasnya.  Bayu ingin menjadi penerus peraih 5 emas SEA Games tersebut.

"Selain itu juga mempertimbangkan regulasi untuk bisa ikut PON harus sudah 2 tahun berdomisili di suatu daerah, sehingga daerah yang baru juga bisa menikmati prestasi saya," tambah Bayu yang memiliki catatan prestasi terbaik 1 jam 36 menit 51 detik untuk nomor 20 km jalan cepat. (Ewp)

Tags

Terkini

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB

Ditutup Danrem, TMMD Satukan TNI dan Rakyat

Jumat, 7 November 2025 | 19:36 WIB