WONOSARI, KRJOGJA.com - Dua minggu menjelang Hari Raya Idul Adha harga ternak kurban sapi dan kambing di Kabupaten Gunungkidul mulai tidak menentu dan cenderung terjadi penurunan harga dibanding seminggu
yang laku, Minggu (12/7). Dari hasil pantauan dan data di Pasar Hewan Siyonoharjo, Playen jumlah penjual hewan kurban meningkat, tetapi harganya turun dalam kisaran 5-7 persen.
Harga sapi kurban yang pekan lalu Rp 20 juta per ekor kini turun menjadi Rp 29 juta-Rp 20 juta per ekor. â€Penurunan harga sapi memang terjadi akibat volume penjualan terjadi peningkatan tetapi daya beli menurun tidak seperti tahun lalu, â€kata H Nurcholis (55) salah satu pedagang sapi di Pasar Hewan Siyono, Minggu (12/7).
Sekitar satu minggu yang lalu, tanda-tanda akan terjadi kenaikan harga dan volume penjualan terlihat. Tetapi kemudian kembali menurun khususnya untuk hewan kurban baik sapi maupun kambing. Untuk kondisi harga pekan lalu sebenarnya mulai membaik, tetapi seminggu kemudian harganya menurun lagi. Antara jumlah penjual dengan pembeli tidak seimbang, jumlah penjual semakin meningkat sejalan dengan kebutuhan masyarakat terutama untuk biaya sekolah. Selain harga sapi, jenis kambing kurban juga menurun pekan lalu yang seharga Rp 2 juta, turun menjadi Rp 1,7 juta- Rp 1,8 juta. †Hari ini (kemarin), banyak yang mengurungkan niat menjual ternak dan memilih dibawa pulang,†ujarnya.
Kondisi pasar di tengah pandemi Covid-19 ini pihaknya tidak yakin penjualan ternak kurban akan berjalan normal. Terlebih saat ini ada imbauan dan saran untuk kurban sebaiknya dikonversi berupa dana dan disalurkan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan.
Disisi lain tingkat penjualan ternak meningkat tetapi tidak banyak pedagang dari luar daerah seperti Jawa Barat dan Jakarta membeli ternak kurban dari Gunungkidul. Padahal sebagaimana dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Ir Bambang
Wisnu Broto ternak kurban dari Gunungkidul dijamin sehat dan terbebas
dari berbagai penyakit dan tetap berkualitas.
(Bmp)