GUNUNGKIDUL, KRJOGJA.com - Peran para Rois atau pemuka agama di kampung dan penghafal Alquran menjadi perhatian serius anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Drs H Abdul Hafidh Asrom MM. Hal itu mengemuka dalam acara sosialisasi Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 45 oleh MPR RI di Dusun Panjatan Kecamatan Patuk, Jumat (07/09/2018). Dalam acara yang dihadiri para Rois dan tokoh masyarakat Kecamatan Patuk dan Gedangsari itu turut menjadi pembicara DR Zuly Qodir MSI selaku Tim Ahli Badan Pembinaan Idiologi Pancasila.
Menurut Hafidh Asrom, para Rois telah berperan nyata di masyarakat selama bertahun-tahun. Namun perhatian terhadap mereka masih kurang dalam hal kesejahteraannya. Karena itu para Rois perlu mendapat gaji yang dananya dialokasikan dari Dana Keistimewaan. "Para Rois adalah abdi kebudayaan, mereka perlu diperhatikan," ujar Hafidh.
Baca juga :
Pemkab Fasilitasi Kepemilikan Rumah ASN
Ratusan Kera Rusak Permukiman Warga Tepus
Selain para Rois, Hafidh juga menyinggung para hafidz (penghafal Alquran) yang juga belum mendapat perhatian serius. "Saat ini saya masih fokus untuk memperjuangkan Rois. Setelah ini kita akan memperjuangkan nasib para hafidz," katanya.
Sementara itu, DR Zuly Qodir meminta para Roid dan tokoh masyarakat untuk tidak mengutak-atik Pancasila. Sebab Dasar Negara RI sudah final atas kesepakatan para ulama dan pendiri negara," tegas Zuly. (Cdr)