WATES, KRJOGJA.com - Association of Indonesian Tours & Travel Agencies atau Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita) DIY ada kekhawatiran kehadiran New Yogyakarta International Airport (NYIA) di wilayah Kecamatan Temon, para penumpang hanya turun dan langsung ke tempat lain. Karena itu Asita DIY ingin berkiprah dalam pariwisata di Kabupaten Kulonprogo.Â
Diungkapkan Ketua DPD Asita DIY Sudiyanto, pihaknya ada usulan yang telah dirancang dan disampaikan kepada bupati, dan ternyata sangat rensponsif terhadap usulan kami, karena sejalan dengan pemikiran beliau.Â
"Salah satunya, wisata yang diunggulkan adalah wisata budaya. Termasuk budaya-budaya lokal dan kreativitas masyarakat lokal. Inilah yang akan kita angkat," kata Sudiyanto seusai audiensi dengan Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K), di ruang kerja bupati, Senin (02/04/2018). Bupati didampingi Kadinas Pariwisata Dra Niken Probo Laras SSos MH dan Kadinas PMPT Agung Kurniawan SIP MSi.
Sudiyanto menjelaskan, pihaknya akan mengadakan destinasi-destinasi transit. Begitu keluar Bandara dan menikmati Kulonprogo. Hal yang paling urgen adalah adanya pemetaan lokasi wisata A, B, C, D. Memang banyak, tetapi harus dipetakan mana-mana saja lokasi wisata untuk wisatawan mana, jenis wisatanya misalnya wisata alam atau wisata budaya.Â
Sementara Bupati Hasto Wardoyo menyambut baik terhadap usulan Asita DIY yang khusus untuk menggarap pengembangan turism di Kulonprogo. Ada 3 hal yang harus dibantu. Pertama, bagaimana memikirkan objek atau destinasi wisata baru yang menjadi magnet bagi turis asing.Â
"Itu mengandung unsur budaya, atau aktivitas yang menarik wisatawan mancanegara. Seperti sepeda onthel-nya Towil dikemas menjadi paket wisata, yang selama ini sudah berjalan dan banyak diminati turis asing," kata Bupati Hasto.
Kedua, kata Bupati Hasto people to people contact, bisa tinggal bersama dengan penduduk atau warga, misal disuguhkan cara pembuatan gula semut dan sebagainya. Dan ketiga, program Bule Mengajar. Ketiga hal ini sudah eksis di Kulonprogo. (Wid)