WONOSARI, KRJOGJA.com - Tidak ada orangtua yang ingin menyaksikan anaknya lahir dengan keadaan tidak sempurna. Hal inilah yang tersirat dari wajah pasangan Hadi Supono (49) dan Marsih (40) warga Bendorejo RT 06 RW 15 Desa Semanu Kecamatan Semanu Gunungkidul saat ini.Â
Betapa tidak, puteri mungilnya yang lahir 8 Desember 2017 lalu terpaksa menjalani pemeriksaan intensif sejak keluar dari rahim Marsih 18 hari silam. Difsa Saputri, bayi kecil tersebut mengalami keadaan kaki gajah di kaki sebelah kiri dan bahkan didiagnosa dengan kejadian medis kelamin ganda.Â
Sugi Yusmiati, salah seorang tetangga Hadi Supono kepada KRjogja.com Selasa (26/12/2017) menceritakan sejak dilahirkan 8 Desember 2017 lalu, Difsa langsung dirujuk ke RSUP Dr Sardjito karena kondisi yang dialaminya. Secara terus-menerus, bayi mungil tersebut harus bolak-balik Semanu ke Sardjito untuk mengecek keadaan padahal kedua orangtuanya tak memiliki pekerjaan.Â
“Kondisinya dari data puskesmas yang dikirimkan ke saya, ada diagnosa kelamin ganda dan kaki gajah. Setelah lahir sempat 12 hari dirawat di Sardjito. Namun, karena alasan biaya menurut keluarga di sana (Sardjito) belum ditangani,†ungkapnya.Â
Sugi menceritakan selama ini sudah ada bantuan yang datang sejak kabar tersebar beberapa waktu lalu. Namun, mengingat ayah dan ibu Difsa tidak bekerja dan banyaknya kebutuhan pengobatan, ia berharap semakin banyak pihak yang tergerak untuk membantu.Â
“Bapak ibunya tidak ada pekerjaan, namun sedikit-sedikit selalu ada yang datang membantu. Sekarang sedang menunggu diagnosa terbaru untuk nantinya ditangani seperti apa di Sardjito. Semoga semakin banyak yang membantu baik materi maupun menyemangati keluarga karena hal tersebut juga sangat penting,†ungkapnya lagi.Â
Seturut informasi yang dihimpun KRjogja.com, pengobatan Difsa dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Sementara biaya transportasi Semanu-Sardjito masih dibutuhkan oleh pihak keluarga. (Fxh)