GUNUNGKIDUL, KRJOGJA.com - Perkembangan industri pariwisata di Gunungkidul tercoreng karena ulah pelaku pariwisata terutama para pemilik rumah makan dan usaha jasa persewaan. Beberapa wisatawan mengeluhkan mahalnya makanan dan minuman yang dijual di sejumlah pantai selatan Gunungkidul.
Seperti yang dikatakan wisatawan asal Kota Yogyakarta, ketika makan di Pantai Drini dan duduk di bawah gazebo milik rumah makan, dikenakan sewa sebesar Rp 40.000. "Padahal saya itu makan di tempat tersebut kok masih dikenakan sewa gazebo," kata salah seorang wisatawan yang enggan disebut namanya.
Demikian pula harga makanan yang dijual, antara rumah makan satu dengan lainnya terjadi perbedaan sangat mencolok, terutama untuk harga ikan laut. Para pemilik warung tak mencantumkan daftar harga, sehingga wisatawan tidak bisa komplain.
Salah satu pemilik rumah makan dan gazebo di Pantai Drini Suprihatin mengatakan, jika wisatawan makan di warungnya dan menempati gazebo tidak dikenakan sewa. Tetapi jika wisatawan membawa makanan sendiri dan menempati gazebo dikenakan sewa Rp 50.000 sepuasnya, tidak ada batasan jam.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Saryanto ST yang dimintai komentar, mengakui adanya komplain dari wisatawan baik tentang warung makan yang tidak memasang tarif maupun tingginya harga sewa gazebo. Pihaknya sudah mengklarifikasi ke lokasi di Pantai Drini dan dilakukan pembinaan agar wisatawan bisa nyaman ketika datang dan makan di Pantai Drini. (Awa)