GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) - Berdasarkan data dari Dinas Sosial DIY, sebanyak 816 balita di Gunungkidul dinyatakan telantar. Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Kementerian Sosial (Kemensos) kriteria anak balita terlantar (ABT) yakni tanpa asuhan yang layak, dari keluarga miskin, kehilangan hak asuh dari orang tua atau keluarga dan beberapa indikator lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut sebanyak 680 ABT sudah mendapatkan bantuan kebutuhan makan dari Kementerian Sosial.
“Sebagian besar sudah tertangani dari Kemensos,†kata Kabid Sosial Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertran) Gunungkidul, Dra Ch Suyatmiatun di Wonosari, Rabu (19/10/2016).
Jumlah yang belum mendapat bantuan dari Kemensos tinggal 136 ABT, akan diusahakan untuk mendapat bantuan dari Pemkab Gunungkidul lewat dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Harapannya jangan sampai anak balita terlantar tidak mendapatkan pendampingan dari pemerintah.
Banyaknya jumlah ABT yang mendapatkan bantuan dari pusat dan sisanya akan diusahakan lewat APBD, keberadaan balita terlantar sudah tertangani. Walaupun bentuknya baru bantuan pemakanan. Lebih dari itu, pemerintah juga akan menangani terhadap masalah-masalah psikologis yang terjadi.
Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Drs H Supriyadi memberikan apresiasi atas penanganan balita terlantar, hanya ia berharap dilakukan pendataan yang akurat. Politisi Partai PAN ini kawatir banyak bantuan untuk keluarga miskin, bantuan anak terlantar dan sebagainya ini menimbulkan pendataan kurang cermat. “Jangan sampai ada anak balita yang sebenarnya tidak ada permasalahan dimasukan dalam data hanya karena untuk mengejar kuota untuk mendapat bantuan,†ujarnya. (Ewi)