Krjogja.com - GUNUNGKIDUL - Memperingati 11 Tahun Undang Undang (UU) Keistimewaan DIY, Pemkab melalui UPT Taman Budaya Gunungkidul (TBG) Dinas Kebudayaan (Disbud) menggelar Drama Musikal Bhumi Watu Obong, Kamis (31/08/2023) malam.
Kepala Disbud Gunungkidul Agus Mantara MM mengatakan, rangkaian peringatan telah digelar sejak 11 Agustus lalu. Segenap agenda penyemarak akan berakhir hingga 11 September mendatang. Rangkaian kegiatan peringatan berupa pentas seni baik padukuhan, kalurahan, kapanewon dan dinas.
“Sebanyak 82 event digelar padukuhan dan kalurahan, 108 event digelar kapanewon, kemudian Disbud menggelar 13 event,” kata Agus Mantara dalam puncak peringatan UU Keistimewaan DIY, Kamis (31/08/2023) malam di TBG.
Kegiatan dihadiri Bupati H Sunaryanta, Ketua DPRD Endah Subekti Kuntariningsih SE, Kapolres AKBP Edy Bagus Sumantri, muspida, Sekda Sri Suhartanta MSi, Kepala Dinas, Kepala UPT TBG Nur Agus Basuki MM, panewu, pejabat pemkab dan masyarakat umum. Sebelum dimulai ditampilkan tari sembah pambuko.
Baca Juga: 1.500 Orang Ikuti SiBakul Malioboro Menari, Pecahkan Rekor MURI
Diungkapkan, tema perigatan UU Keistimewaan kali ini yakni ‘adheganing amerta. Maknanya luas keistimewaan dalam pelestarian budaya. Proses pelestarian tersebut senantiasa dibarengi dengan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat. “Keistimewaan DIY punya semangat reformasi pemberdayaan, mensejahterakan masyarakat Yogyakarta,” ujarnya.
Bupati Gunungkidul H Sunaryanta menyatakan, seni dan budaya yang adiluhung perlu dilestarikan. Namun, masyarakat saat ini juga dapat berkreasi memunculkan seni budaya yang baru.
Drama musikal Bhumi Watu Obong ini memuat kisah perjalanan Gunungkidul, dari masa lampau hingga saat ini. Disbud juga perlu menggarap kreasi baru berupa drama kolosal dengan tema Gandrung Gunungsewu dan Gandrung Maneges. (Ded)