Krjogja.com, Wonosari - Memasuki minggu kedua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul terus melakukan pengiriman bantuan ke masyarakat yang kekeringan.
Stok tahap I sebanyak 1.000 tangki sudah habis, sekarang minta tambahan 800 tangki lagi. Yang menarik, beberapa tahun terakhir ini tidak banyak bantuan dari pihak ketiga.
Untuk tahun ini hanya ada tiga donator yang membantu, yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Korwil Yogya 255 tangki, Alumni IAIN Fakultas Tarbiyah (FT) Angkatan 77 sebanyak 40 tangki dan tanpa nama 13 tangki.
“Jumlah total bantuan dari donator sebanyak 308 tangki,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Purwono SSos Msi didampingi Kabid Kebencanaan Sumadi SE, Senin (9/9).
Akibat kekeringan ini di kawasan selatan Gunungkidul juga banyak para pedagang swasta yang menjual air. Untuk warga yang kurang mampu mendapatkan suplai dari pemerintah, tetapi untuk masyarakat yang mampu membeli kepada pedagang swasta.
Harganya bervareasi bergantung medan tempat pembeli, semakin sulit dan jauh dari sumber air semakin mahal. Harga paling murah satu tangki Rp 150 ribu dan yang paling mahal Rp 250 ribu.
Sementara Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Gunugnkidul Ir Raharjo Yuwono MSi mengungkapkan, menurut BMKG musim penghujan diperkirakan akan jatuh pada bulan Oktober yang akan datang.
Bulan September ini sudah ada hujan, tetapi curahnya kurang dari 50 mm. Di Oktober diperkirakan sudah mencapai 150 mm. “Sehingga sudah bisa untuk musim tanam,” tambahnya. (Ewi)