Krjogja.com-Wonosari - PLT Bupati Gunungkidul Heri Susanto SKom MSi mengingatkan petani milenial untuk ikut berperan dalam mensuplai kebutuhan program makan gratis yang akan dimulai tahun 2025 yang akan datang. Mulai sekarang manfaatkan setiap jengkal tanah, termasuk dalam pekarangan untuk ditanami berbagai sayuran diharapkan mencukup kebutuhan program makan gratis yang untuk Gunungkidul ada 40 titik dan tiap titik ada 3.000 pursi sehingga jumlah seluruhnya ada 120 ribu porsi setiap harinya.
Program ini jelas membutuhkan kesiapan daerah mampu mencukupi bahan baku, termasuk beras dan sebagainya.
Baca Juga: Andalkan Program Disabilitas Tanpa Batas, PNM Sabet Tiga Penghargaan di BBMA 2024
“Mulai sekarang petani milenial harus melakukan gerakan menanam bahan sayuran dan sebagainya,” kata PLT Bupati Gunungkidul Heri Susanto SKom MSi dalam acara Gerakan Percepatan Tanam Padi Kerja Sama Kementerian Pertanian dengan Pemerintah Kabupaten di kelompok Tani Sumarah, Kalurahan Ngawis, Kapanewon Karangmojo, Jumat (15/11).
Acara diawali peresmian sumur irigasi perpompaan bantuan Kementan dilanjutkan dengan gerakan menanam padi di sawah. Acara dihadiri Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Kementan Ir Yuris Tiyanto MM, Kepala Balai Standarisasai Instrumen Pertanian (BSIP) DIY DIY Dr Soeharsono SPt MSi, Sekdin DInas Pertanian DIY Wiwin Suryani SP MP, Kepala Dinas Pertanian Rismiyadi SP MSi, Penewu Karangmojo Kawit Raharjanto SSos MM dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Baca Juga: Dukung Pendidikan di Jogja, Ojol ini berikan layanan antar jemput Sekolah Gratis
Dalam kesempatan tersebut Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sumarah Sutar melaporkan pelaksanaan pembangunan sumur irigasi perpompaan bantuan kementan senilai Rp 225,6 juta sudah selesai dibangun dan sudah dimanfaatkan petani. Kedalaman sumur 80 meter dengan mesin pompa 3 PK, panjang jaringan pipa masing-masing titik 800 mater dan mampu meningkatkan luas tanam padi seluas 10 hektare. “Tetapi masih terkendala jalan menuju lahan pertanian berupa tanah, sehingga perlu bantuan jalan usaha tani (JUT),” tambahnya. (Ewi)