gunungkidul

Pengakuan Dunia Terhadap Gunung Sewu Perlu Diimbangi dengan Pengetahuan Masyarakat

Jumat, 18 Juli 2025 | 09:30 WIB
Penjelasan Fenomena Stalaktit dan Stalagmit di Gunung Kidul: Keindahan dalam Pelestarian Alam (istimewa)

KRjogja.com - GUNUNGKIDUL - Tersimpan tanggung jawab besar yang tak hanya bersifat lokal, tapi juga mendunia di balik perbukitan karst dan goa-goa purba Gunungkidul. Gunung Sewu, kawasan karst yang membentang di wilayah selatan telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp), kembali menjadi sorotan dalam Forum Pengelola Gunung Sewu UGGp.

Forum ini menjadi titik temu penting lintas kabupaten dan provinsi mulai Kabupaten Gunungkidul - Yogyakarta, Wonogiri - Jawa tengah, Pacitan - Jawa Timur ini untuk menilai capaian, mengurai tantangan, serta menyusun strategi menjaga keberlanjutan kawasan yang telah mendapat pengakuan dunia sejak 2015.

Dalam Revalidasi kedua oleh UNESCO tahun 2023 lalu, kawasan Gunung Sewu berhasil mempertahankan status “green card”, tandanya bahwa pengelolaan geopark masih berada di jalur yang benar. Namun, seperti diungkapkan Kepala Bappeda Gunungkidul, Arif Aldian, prestasi ini sekaligus membawa sejumlah pekerjaan rumah.

Baca Juga: Hari Ini Presiden Bakal Luncurkan Tema dan Logo HUT ke-80 Indonesia

“Keberhasilan ini kabar baik, tetapi baru awal dari perjalanan menuju revalidasi 2027. Kita perlu komitmen nyata dari semua pihak,” ujar Arif.

UNESCO memberikan sejumlah rekomendasi yang wajib ditindaklanjuti. Mulai dari memasukkan kawasan maritim ke dalam wilayah geopark, peningkatan fasilitas informasi multibahasa, pelatihan pemandu wisata profesional, hingga penyusunan program pembangunan berkelanjutan yang selaras dengan agenda global.

“Tak kalah penting, peningkatan kolaborasi dengan jejaring geopark regional Asia Pasifik dan dunia, serta membangun kemitraan berbasis kualitas,” ulasnya.

Baca Juga: PSS Antusias Bertolak ke Surabaya Ikut Rayakan Launching Menuju Super League

Gunungkidul, sebagai wilayah yang menjadi jantung kawasan karst Gunung Sewu, tak tinggal diam. Dalam satu tahun terakhir, berbagai inisiatif dijalankan. Edukasi ke sekolah-sekolah lewat program Geopark Goes to School, pelatihan pemandu lokal, hingga peningkatan fasilitas informasi di berbagai geosite seperti Goa Jomblang, Goa Pindul, dan Pantai Siung terus digencarkan.

Promosi tak hanya berskala lokal. Tapi juga di panggung internasional, mulai dari Indonesia Geopark Fair hingga Asia Pacific Geopark Network Conference. Ke depan, pembangunan pusat informasi Gunung Sewu, sertifikasi geoguide, integrasi materi geopark dalam kurikulum sekolah, dan pengembangan UMKM berbasis geoproduk menjadi fokus utama.(*)

Tags

Terkini

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB

Ditutup Danrem, TMMD Satukan TNI dan Rakyat

Jumat, 7 November 2025 | 19:36 WIB