gunungkidul

Wujudkan Desa Mandiri Bebas Stunting di Gunungkidul, Nuget Lele dan Nila Jadi Terobosan Nyata

Jumat, 29 Agustus 2025 | 09:27 WIB
Tim PkM UAD bersama kader Posyandu dan masyarakat Tegalrejo, Gedangsari, Gunungkidul, DIY membuat terobosan inovasi nuget ikan lele dan nila sebagai solusi pencegahan stunting berbasis pangan lokal.

KRjogja.com - YOGYA - Inovasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menjadi solusi penanggulangan stunting di pedesaan Gunungkidul.

Melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), UAD memperkenalkan terobosan berupa nuget berbahan dasar ikan lele dan nila sebagai senjata ampuh melawan stunting di Balai Desa Kalurahan Tegalrejo, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Program inovatif ini merupakan manifestasi nyata komitmen UAD dalam mewujudkan Desa Mandiri Sehat Bebas Stunting yang dilaksanakan Selasa 12 Agustus 2025 dan kini memasuki tahun ketiga.

Inisiatif yang dimulai sejak 2022 ini telah menunjukkan hasil menggembirakan dan terus diperkuat dengan pendekatan yang lebih komprehensif.

Baca Juga: Mobil Rantis Brimob Tabrak Hingga Tewas Ojol, Bagaimana Tanggungjawab Polisi?

Ketua Tim Pelaksana Dr. Tri Wahyuni Sukesi menegaskan, program ini bukan sekadar intervensi temporer, melainkan upaya transformasi jangka panjang yang sistematis.

"Program ini merupakan program berkelanjutan yang sudah diinisiasi tahun 2022 lalu. Tahun 2025 sebagai tahun ketiga pelaksanaan program lebih intensif dalam mewujudkan Kalurahan Tegalrejo mandiri yang sehat bebas stunting melalui diversifikasi pangan dari sumber pangan lokal," ujar Tri Wahyuni Sukesi, dalam keterangannya, Jumat (29/8/2025).

Lebih lanjut, Tri Wahyuni Sukesi menuturkan, keseluruhan program mencakup tiga pilar utama yang saling menguatkan. Pertama, pelatihan intensif pencegahan stunting melalui praktik pembuatan nuget ikan lele dan ikan nila yang menghadirkan alternatif makanan bergizi tinggi dengan tampilan menarik bagi balita.

Kedua, pelatihan manajemen dan kesiapan berwirausaha yang diberikan kepada pengurus Badan Usaha Milik Kalurahan (BumKal) untuk memastikan keberlanjutan ekonomi program.

Ketiga, pelatihan pengembangan pakan ikan untuk mendukung pemeliharaan ikan nila dan lele sebagai sumber protein berkelanjutan dalam upaya pencegahan stunting.

Baca Juga: Dari Indonesia untuk Dunia: Kristalin Eka Lestari Bertransformasi dari Emas Konvensional ke Era Digital Blockchain

Program yang dilaksanakan mulai awal Agustus hingga akhir 2025 ini merupakan bagian dari PkM Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM-KM) yang mendapat dukungan pendanaan dari hibah Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang), Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) tahun anggaran 2025.

Kekuatan program ini terletak pada kolaborasi tim multidisipliner yang terdiri dari para ahli terkemuka. Tim pelaksana melibatkan Dr. Fatwa Tentama, Dr. Bambang Sudarsono, Nur Fitri Mutmainah, M.PA., Dr. Surahma Asti Mulasari, Sulistyawati, Ph.D. dan Fanani Arief Ghozali, M.Pd.

Halaman:

Tags

Terkini

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB

Ditutup Danrem, TMMD Satukan TNI dan Rakyat

Jumat, 7 November 2025 | 19:36 WIB