Proses kreatif lagu 'Batas Kota' ini terbilang lama' 1,5 tahun. Lagu ini direkam awal tahun 2020 di tengah pandemi yang memuncaki trending topic media sosial. Di tengah kegagapan penanganan pandemi, anak-anak JBK banyak menghabiskan waktu dengan menonton film lama. "Gita Cinta dari SMA" dan "Cintaku di Rumah Susun" dua di antara sekian film yang disantap.
Dari dua film itu tiba-tiba mereka penasaran, bagaimana rasanya jatuh cinta, patah hati, nostalgia, dan menunggu seseorang jauh sebelum dunia mengecil dalam ponsel. Artwork yang digarap Balung pun merepresentasikan ekspansi sisi sentimentil mereka.
"Adegan penutup 'Gita Cinta dari SMA' sangat berkesan bagi kami. Galih mengejar terbenamnya matahari diiringi surat Ratna; iringilah kepergianku dengan senyuman walau hatimu tidak demikian'. Dari sana tema lagu muncul, rasanya mencintai atau meninggalkan itu tidak mudah," sambung Abas.
Usai adegan itu Krisna membayangkan kisah cinta yang teman-temannya ceritakan lalu membawa lagu ke kamar kost Ale yang disulap menjadi studio rekaman. Ale juga ditunjuk sebagai engineer keseluruhan lagu ini. Setelah rampung, data dimixing mastering di Studio Kamar Malas milik Gatra Laringal (Gie). Baru setengah jalan, data lagu dirusak virus di komputer. Sebagian masih bisa diselamatkan.
Sebagian file yang hilang harus di-take ulang. Misalnya file gitar milik Patra yang harus diulang namun memakan waktu karena dia mengisinya dengan karakter gitar yang berbeda.
"Karena hobinya yang gonta ganti gitar. Kami memang sering sekali mengalami kendala saat proses pembuatan lagu atau proses rekaman seperti ini.
“Tapi dengan semangat merawat cita-cita yang sama maka segala halangan bisa dilalui agar karya tetap terlahir dari jiwa yang bahagia dalam menikmati proses," tambah Ale.