Untuk melaksanakan LD bukanlah hal yang mudah. Jelas, lebih rumit dibandingkan dengan literasi tulis untuk menerbitkan buku.
Karena diperlukan kemampuan yang ada kaitannya dengan cinematic. Dari segi pembiayaan juga jauh lebih mahal dari literasi tulis menerbitkan buku.
Tapi berkat kegigihan para pemangku Yayasan Panca Dharma,khususnya Kepala Bidang Pendidikan Hieronymus Sunarto dan Kepala Sekolah SMP Don Bosco 2 Pulomas, Anastasia Rini Pujowati dan L. Asri Indah Nursanti Kepala SMADon Bosco 2 Pulomas,maka program LD bisa dilaksanakan dan membuahkan: Dramus WRAT, Buku WART dan Film.
Barangkali  karya ini merupakan program LD yang pertama di Indonesia untuk Gerakan Literasi Sekolah dan perlu diketahui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Mas Menteri Nadiem Makarim agar bisa dikembangkan sebagai Program Literasi Kreatif.
Untuk mewujudkan LD, pertama-tama saya menulis skrip dan kemudian menjalin kerjasama dengan rekan-rekan saya para sineas untuk mentoring anak didik di Sekolah Don Bosco 2 Pulomas.  Kami membentuk tim kreatif produksi dan audensi talent. Tim kreatif, tim produksi dan talent yang terlibat sekitar 100 orang, diseleksi dari TK, SD, SMP dan SMA Don Bosco 2 yang terdiri dari para siswa dan guru.
Bahkan pemeran Ratu Ageng Tegalrejo dimainkan oleh L. Asri Indah Nursanti dan Anastasia Rini Pujowati dan Edward Aria Jalu Taufan Putra (Guru Sejarah) sebagai pengawal Ratu Ageng. Raden Mas Ontowiryo diperankan oleh Justin Arana Vijaya siswa SD dan Pangeran Diponegoro remaja diperankan oleh Austindus Raditya siswa SMA.
Penata Musik Albertus Ade Pratama- guru musik dan budaya. Anak-anak didik juga dilatih sebagai penanggung-jawab property, mereka diajak menyiapkan kostum para pemainnya disesuaikan dengan tradisi Abad 18. Ditampilkan pula tarian klasik yang dipentaskan oleh para siswi SMP-SMA Don Bosco 2 yang harus latihan selama sembilan bulan.
Untuk menyemarakan pentas, ditampilkan pula Beksan Wanara secara kolosal. Yang saya paparkan ini hanyalah sebagian kecil dari persiapan produksi Dramus dan Film WRAT.
Kami sangat bersyukur, LD WRAT berupa film dapat diputar sebagai sajian karya yang indah membanggakan dan WRAT berupa buku berhasil diluncurkan pada Sabtu, 8 Februari 2020 pukul 10.00 di Auditrorium Perpustakaan Nasional RI Jakarta.
Walau dalam waktu yang bersamaan diguyur hujan deras dan banjir, peluncuran kedua buah karya literasi tersebut cukup lancar, walau Sejarawan Peter Carey batal hadir karena sekitar rumahnya dikepung genangan air. Tapi kami masih diberi kesempatan oleh-Nya menyuarakan perjuangan Ratu Ageng Tegalrejo untuk pencerahan.
Harapan saya sebagai peneliti dan penulis sebagian dari kisah Ratu Ageng Tegalrejo, karya anak didik dan para guru SMP-SMA Don Bosco 2 Pulomas tersebut bermanfaat untuk mengkokohkan jiwa nasionalisme dan pelestarian eksistensi Bumi. Bagi anak didik yang terlibat di dalam program LD mendapat inspirasi sebagai pekerja kreatif. (Naning Pranoto)