Virus corona yang mewabah di sebagian besar daratan China saat ini, disebut Studi Institut Kesehatan Nasional di China, persis seperti wabah SARS (severe acute respiratory syndrome) yang menyerang China pada 2003 silam.
Ketika itu, SARS mengakibatkan 8.098 orang terjangkit dan 774 orang meninggal dunia di 37 negara berbeda. Kerugian ekonomi akibat SARS mencapai US$40 miliar dan China bersama Hong Kong menanggung beban ekonomi terbesar pada saat itu.
Tak ubahnya SARS, Pemerintah China juga mulai mewanti-wanti kerugian ekonomi dari virus corona. Wabah ini akan memberi pukulan besar, terutama bagi sektor jasa yang menyumbang 52 persen terhadap perekonomian China.
"Ketika masyarakat khawatir, mereka akan tinggal di rumah, tidak pergi ke food court, tidak akan bepergian dengan transportasi umum, dan berusaha bekerja dari rumah. Masyarakat juga tak akan mencari kesenangan di luar, tidak akan menggunakan pesawat, tidak akan pergi ke bioskop, dan restoran," terang Carnell.(*)