MADINAH, KRJOGJA.com - Perubahan kultur dan cuaca menjadi salah satu penyebab jemaah haji terkena sakit saat di tanah suci. Padahal, mereka sebetulnya dalam kondisi sehat sehingga dinyatakan istita'ah saat melalui pemeriksaan di tanah air.
"Kalau ada jemaah sakit di tanah suci bukan berarti mereka sudah sakit saat di tanah air. Banyak dari jemaah yang syok kejiwaannya saat menghadapi suasana yang berbeda," ucap Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek saat ramah tamah dengan PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan di KKHI Madinah, Kamis (12/9/2019) malam.
Karena itu Nikah berharap ke depan untuk manasik tidak hanya berfokus pada ibadah semata. Tapi juga dapat disampaikan tentang berbagai hal lain, termasuk kesehatan dan informasi lain saat nanti jemaah berada di pesawat, hotel dan suasana Saudi Arabia.
"Informasikan semuanya agar jemaah sudah punya persiapan bekal pengetahuan saat nanti sudah di tanah suci," ucapnya.
Namun begitu Nila juga mengingatkan agar jemaah calon haji rutin memeriksakan kesehatannya begitu sudah mendaftar. Hal tersebut sebgaai syarat istita'ah untuk diberangkatkan. Jemaah yang sadar akan kesehatan menjadi lebih baik saat berada di tanah suci.
"Terlebih saat prosesi Armuzna yang cukup berat, tidka sedikit yang kelelehan sehingga menimbulkan penyakit bagi jemaah," jelasnya.
Dalam kesemoatan tersebut Nila juga mengajak semua pihak tidak melihat seberapa banyak jemaah meninggal, tapi berapa jiwa yang bisa diselesaikan sehingga dapat pulang ke tanah air dengan selamat. Karena itu perlu sinergitas semua pihak agar upaya-upaya kepada jemaah bisa dilakukan dengan maksimal.